Koori Nagawa Network. Powered by Blogger.

Koori Nagawa Network



Dasar Pemikiran
 n  Akuntabilitas publik merupakan landasan bagi proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance)
 n  Aparatur pemerintah harus mempertanggung jawabkan tindakan dan pekerjaannya pertama kepada publik dan kedua kepada organisasi tempat kerjanya
 n  Dengan akuntabilitas publik setiap aparat harus dapat menyajikan informasi yang benar dan lengkap untuk menilai kinerjanya baik yang dilakukan oleh masyarakat, organisasi/instansi kerjanya, kelompok pengguna pelayanannya, maupun profesinya
 n  Setiap aparat harus bertanggungjawab (responsible) atas pelaksanaan tugas-tugasnya secara efektif yaitu dengan menjaga tetap berlangsungnya tugas-tugasnya dengan baik dan lancar, mengelolanya secara profesional, dan pelaksanaan berbagai peran yang dapat dipercaya
n  Pada dasarnya akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure/ pengungkapan atas aktivitas dan kinerja pejabat publik kepada pihak-pihak yang berkepentingan

Akuntabilitas Publik
n  Akuntabilitas publik adalah  kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut
n  Akuntabilitas Publik adalah kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya baik fiskal, manajerial dan program

Kenapa ada akuntabilitas?
n  Satu paket dengan good governance
n  Ada berbagai versi indikator good governance
n  Akuntabilitas selalu ada

Good Governance [UNDP]
n  Partisipasi
n  Aturan hukum (rule of law
n  Transparansi.
n  Daya tanggap (responsiveness)
n  Berorientasi konsensus (consensus orientation)
n  Berkeadilan (equity)
n  Efektivitas dan efisiensi
n  Akuntabilitas
n  Bervisi strategis
n  Saling keterkaitan (interrelated)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
n  Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.




Tujuan Akuntabilitas
n  Untuk menjelaskan bagaimanakah pertanggungjawaban hendak dilaksanakan, metode apa yang dipakai untuk melaksanakan tugas, bagaimana realitas pelaksanaannya dan apa dampaknya.

Arti Penting Akuntabilitas Publik
n  Akuntabilitas publik, diyakini merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
n  Tanpa akuntabilitas publik, prakarsa dan partisipasi masyarakat sebagai inti kekuatan negara sulit dibangun.
n  Oleh karena itu, masing-masing institusi harus dapat membangun akuntabilitas peran dan fungsinya untuk dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
n  Akuntabilitas dapat mendorong pemberdayaan masyarakat serta tumbuhnya prakarsa, kreativitas maupun partisipasi masyarakat.
n  Dapat mendorong proses demokrasi yang dimulai dari pemerintahan lokal, yakni kabupaten/kota, hingga pemerintah pusat  sekaligus mendorong terwujudnya pemerataan dan keadilan dalam bidang ekonomi.
n  Terjadinya ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat juga tumbuh, yakni dengan cara menyebarkan dan mendekatkan pusat-pusat pengambilan keputusan

Akuntabilitas
n  Mampu memberikan pertanggungjawaban atas mandat yang diberikan kepadanya (stakeholders-nya) à amanah
n  Secara umum organisasi atau institusi harus akuntabel kepada mereka yang terpengaruh dengan keputusan atau aktivitas yang mereka lakukan (Deklarasi Manila]
n  Memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum), sebagimana halnya kepada para pemilik (stakeholders).
n  Pertanggungjawaban tersebut berbeda-beda, bergantung apakah jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau external
[UNDP]

Bagaimana Aparatur Publik dapat menjalankan Akuntabilitasnya?
n  Memahami dan menerima tanggung jawab untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan berhasil
n  Aparat publik diberi kewenangan yang sama besarnya dengan tanggung jawabnya
n  Keinginan evaluasi kinerja aparat yang efektif dan dapat diterima akan dimanfaatkan oleh pimpinannya maupun individu-individu tertentu
n  Diperlukan komitmen dari pimpinan politik

4 Jenis Akuntabilitas Publik
n  Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum,
n  Terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam penggunaan sumber daya publik
n  Akuntabilitas proses,
n  Terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik
n  Dapat diwujudkan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif dan berbiaya murah 
n  Akuntabilitas program,
n  Terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah pemerintah daerah telah mempertimbangkan alternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal
n  Akuntabilitas kebijakan
n  Terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap kebijakan yang diambil pemerintah daerah sebagai Eksekutif kepada DPRD sebagai legeslatif dan masyarakat luas

Dalam pelaksanaan akuntabilitas publik perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut
n  Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
n  Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
n  Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
n  Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh, harus jujur, objektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas (LAN dan BPKP, Modul I, 2000: 43)

4 Model Akuntabilitas
  1. Model  Tradisional Westminster
  2. Model tradisional yang dikembangkan
  3. Model Stone
  4. Model Jaringan Kerja (Jaringan yang kompleks)
Model Tradisional Westminster [1]
n  Model akuntabilitas ini sesuai dengan konsep birokrasi yang diterapkan oleh Weber sehingga disebut juga sebagai administrative accountability
n  Garis pertanggungjawaban akuntabilitas dari bawah ke atas (hierakhi)
n  Setiap individu memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya secara hirarkis
n  Sebagai bentuk kontrol atasan terhadap kinerja bawahan
[Top-down & tak bisa melihat kinerja]

Pengembangan Model Tradisional [2]
n  Tidak hanya dari bawah ke atas, tetapi juga bersifat kedalam (perorangan) dan keluar (masyarakat)
n  Upward
n  Inward
n  Outward
n  Perlu diciptakannya berbagai mekanisme dan sistem akuntabilitas seperti
n  Pengembangan jaminan kebebasan mendapatkan informasi
n  Pembentukan berbagai lembaga independen yang bertujuan untuk mengontrol kinerja sektor publik seperti ombudsman dan lembaga peradilan yang kuat

Model Stone [3]
n  Akuntabilitas dibagi dalam 5 kategori, yaitu:
n  Kontrol dari Parlemen (DPR)
n  Managerialism (P-D-C-A)
n  Pengadilan/Lembaga semi peradilan;
n  Perwakilan Masyarakat
n  Pasar (konsumen-pengusaha)

Model Jaringan Kerja [4]
n  Para pihak terkait satu dengan yang lain membentuk suatu jaringan kerja dan saling memberikan kontribusi dan informasi. 
n  Model ini menekankan pada pola hubungan yang terjalin dalam suatu kerjasama. 
n  Dalam suatu sistem kerjasama, semua pihak yang terkait saling melakukan komunikasi, pemberian informasi dan hubungan kerja yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan dari jaringan kerja yang dibuat.

3 Pilar Membangun Akuntabilitas
n  Adanya transparansi para penyelenggara pemerintahan dalam menetapkan kebijakan publik dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai institusi.
n  Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenangnya.
n  Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah, dan pelayanan yang cepat.

Hambatan dalam Pelaksanaan Akuntablitas Publik
n  Masyarakat tidak mendukung dan peduli terhadap hak-hak publiknya dan memberikan toleransi yang tinggi pada kurangnya akuntabilitas pejabat atau sering disebut low literacy percentage. Sikap ini meliputi malpraktek, nepotisme, korupsi, sogok menyogok.
n  Rendahnya imbalan gaji yang diterima oleh para pegawai cenderung mendorong para pegawai untuk mencari penghasilan di luar pekerjaannya dengan cara-cara yang kurang baik. Kondisi ini disebut sebagai Poor Standard of Living.
n  Rendahnya moralitas para pejabat juga menghambat terlaksananya proses akuntabilitas ini. Rendahnya moral ini bisa disebabkan oleh sikap hidup yang materialistis dan konsumerisme para pejabat. Dengan moralitas yang rendah ini mereka menjadi tidak mampu untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Mereka menganggap biasa hal-hal seperti korupsi, sogok-menyogok dan memihak dengan merugikan orang lain. Kondisi semacam ini disebut sebagai General Decline in the moral values.
n  Pengabaian terhadap hak-hak publik dan mengutamakan kepentingan pribadi.
n  Mengutamakan kepentingan kelompok
n  Adanya sentalisasi kewenangan menjadikan pejabat negara menjadi sulit dikontrol
n  Buruknya sistem akuntansi
n  Kurangnya keinginan untuk memperkuat akuntabilitas dari semua pihak, baik pejabat sendiri, masyarakat maupun sistem yang buruk.

Hak-2 Publik atas Penyelenggaraan Pemerintahan
n  hak untuk tahu (right to know),
n  hak untuk diberi informasi (right to be informed), dan
n  hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listened)

Mekanisme Akuntabilitas
n  Pengembangan Mekanisme akuntabilitas diarahkan untuk:
n  Kejelasan tugas dan peran
n  Hasil akhir yang spesifik
n  Proses yang transparan
n  Ukuran keberhasilan kinerja
n  Konsultasi dan inspeksi publik.

Mekanisme akuntabilitas
n  Mekanisme akuntabilitas juga meliputi aspek yaitu siapa yang harus melakukan akuntabilitas, kepada siapa akuntabilitas ini dilakukan, untuk apa akuntabilitas dilakukan, bagaimana dan prosesnya.
n  Mekanisme akuntablitas ini sangat bervariasi dan sangat ditentukan oleh apakah keputusan atau aktivitas yang dilakukan suatu organisasi mengikat organisasi secara internal atau eksternal

Akuntabilitas diberikan kepada siapa?
n  Masyarakat (pelanggan)
n  Pemerintah Pusat dan Daerah (termasuk dalam hal ini Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Pejabat Struktural dalam Birokrasi Pemerintah)
n  Organisasi Kemasyarakatan/NGOs
n  Organisasi pemerintah lainnya misalnya BUMN
n  Lembaga penilai organisasi publik yang diatur dalam undang-undang

Lingkup akuntabilitas
n  Pertanggungjawaban administrasi dan organisasi
n  Pertanggungjawaban legal
n  Pertanggungjawaban politik
n  Pertanggungjawaban profesi
n  Pertanggungjawaban moral

Pihak yang berkepentingan terhadap akuntabilitas pelayanan public
n  Publik dan konsumen pelayanan yang tertarik pada penyajian pelayanan yang menguntungkan dan bertanggungjawab kepada mereka.
n  Pemimpin dan pengawas dari pelayanan yang merupakan pihak berkepentingan terhadap pelayanan.
n  Penyaji pelayanan sendiri yang tujuan dan keinginannya seringkali berbeda dengan kedua pihak sebelumnya.

Kebijakan Akuntabilitas Publik di Indonesia
n  Tuntutan internal (Indonesia) antara lain agar sektor publik semakin
n  Transparan
n  Mampu mempertanggungjawabkan atas berbagai kebijakan dan tindakan
n  Perubahan dalam lingkungan global dalam hal manajemen sektor publik misalnya tuntutan Good Governance dan Performance Management

Kebijakan
n  Dimulai sejak dikeluarkannya TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme dan
n  UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN. meliputi:
n  Azas kepastian Hukum.
n  Azas tertib penyelenggaraan negara.
n  Azas kepentingan umum.
n  Azas keterbukaan.
n  Azas proporsionalitas.
n  Azas profesionalistas.
n  Azas akuntabilitas

Azas akuntabilitas
n  Artinya setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku






Inpres Nomor 7 Tahun 1999
n  Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
n  Wujud nyata penerapan akuntabilitas di Indonesia.
n  Inpres ini mendefinisikan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan misi dan visi instansi pemerintah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui seperangkat indikator kinerja
n  Dalam konteks AKIP ini, instansi pemerintah diharapkan dapat menyediakan informasi kinerja yang dapat dipahami dan digunakan sebagai alat ukur keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

Output akuntabilitas
n  Output dari akuntabilitas publik adalah pelayanan publik yang memuaskan masyarakat.
n  Pelayanan publik yang berkualitas
n  Publik sudah membayar pajak kepada pemerintah, akuntabilitasnya dilaporkan melalui pemberian layanan publik yang berkualitas

Indikator Kualitas Pelayanan Publik
n  Responsiveness: Daya tanggap penyedia layanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan
n  Responsibility: Seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau ketentuan administrasi yang benar dan telah ditetapkan
n  Accountability: Seberapa besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan stakeholders dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat
[Lenvine (1990)]

Supaya akuntabel dan responsive
n  Membuat saluran untuk menampung keluhan konsumen
n  Membuat saluran untuk menampung saran-saran konsumen
n  Melakukan survei konsumen
n  Melakukan kontak atau pertemuan dengan konsumen
n  Membuat forum untuk memperoleh masukan kualitatif dari konsumen, misalnya membentuk forum konsumen








Pertimbangan Pembuatan Rencana Bisnis




Memulai Bisnis
          Pengertian bisnis:
          Means “things to do..”
        eq. It’s not your business.. It is my business, etc
          Means “ Transaction..”
        eq. Let’s do business..
          Means
        “An organization that provides goods and services to earn profits.” (Griffin:2002)
        “Activity and enterprise that provides goods and services that a society needs” (Bovee et.al : 2004)







Rencana Bisnis Yang Baik
          Singkat dan padat
          Terorganisir rapi dengan penampilan menarik
          Rencana yang menjanjikan
          Hindari melebih-lebihkan proyeksi
          Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan
          Tim terpercaya dan efektif
          Fokus
          Target pasar
          Realistis
          Spesifik

Hal Mendasar
          Awali dengan ide bisnis
          Ide bisnis sebagai jawaban
          Anda adalah orang yang tepat
          Cara menghasilkan keuntungan
          Siapa pembeli produk anda
          Dana untuk memulai bisnis

Bagian Utama Rencana Bisnis
1) Konsep Bisnis
bidang industri, struktur bisnis, penawaran produk/jasa, cara mensukseskan bisnis
2) Pasar (Market)
konsumen potensial, alasan pembelian, kondisi persaingan, posisi dalam persaingan
3) Rencana Keuangan
estimasi pendapatan, analisis break even

Komponen Rencana Bisnis
  1. Ringkasan Eksekutif
  2. Deskripsi Bisnis
  3. Strategi Pemasaran
  4. Analisis Persaingan
  5. Rencana Desain dan Pengembangan
  6. Rencana Operasi dan Manajemen
  7. Analisis Rencana Keuangan

1.Ringkasan Eksekutif
1.       Konsep bisnis
2.       Misi perusahaan
3.       Produk/jasa
4.       Persaingan
5.       Target dan ukuran pasar
6.       Strategi pemasaran
7.       Tim manajemen
8.       Keuangan

2. Gambaran Perusahaan
          Identitas perusahaan: nama, lokasi, badan hukum
          Visi dan misi perusahaan
          Gambaran sekilas tentang produk/jasa
          Perkembangan sampai saat ini
          Status hukum dan kepemilikan

3. Strategi Pemasaran
          Tren dan pertumbuhan industri
           Gambaran pasar
           Ukuran dan tren pasar
           Peluang strategis
           Target pasar
           Karakteristik pasar

4. Analisis Persaingan
          Pesaing
          Posisi dalam persaingan
          Distribusi pangsa pasar
          Kelebihan dibanding pesaing

5. Rencana Desain dan Pengembangan
          Tujuan usaha jangka panjang
          Strategi
          Sasaran-sasaran dan jadwal pencapaian (milestones)
          Evaluasi risiko
          Exit Plan

6. Rencana Operasi & Manajemen
          Fasilitas
          Proses produksi
          Pengendalian persediaan
          Pasokan dan Distribusi
          R&D/Pengembangan produk
          Kontrol keuangan
          Tim manajemen
          Konsultan
          Lain-lain

7.Analisis Rencana Keuangan
          Proyeksi pendapatan
          Proyeksi aliran kas
          Neraca
          Sumber modal & penggunaan
          Asumsi yang digunakan
          Analisis Break-Even, Payback Period, IRR, NPV



Rencana Bisnis Yang Baik
          Penampilan rapi dan menarik
          Panjang halaman 10-20 hlm
          Halaman muka dan judul
          Ringkasan
          Daftar isi








TOPIK
*      Kejadian/ Peristiwa (fenomena) yang akan dijadikan objek penelitian
*      Topik tidak sama dengan judul, tetapi judul dapat sama dengan Topik

MEMPERTIMBANGKAN TOPIK
*      Manageable of Topic (Topik dapat dikelola)
*      Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat diperoleh)
*      Significance of Topic (Topik yang sesuai)
*      Interested Topic (Menarik)

Manageable of Topic (Topik dapat dikelola)
*      Topik tidak berada diluar jangkauan kemampuan peneliti. Paling tidak harus diperhatikan:
        Kemampuan menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah
        Kecukupan Biaya
        Tersedianya Waktu
        Kemungkinan adanya sponsor atau kerjasama dengan pihak lain

Obtainable Data (Data yang dibutuhkan dapat diperoleh)
*      Tersedianya data/ data dapat diperoleh dengan mudah. Hal ini meliputi:
        Apakah sumber-sumber data (kepustakaan, dll) cukup tersedia
        Apakah Teknik-teknik pengumpulan data cukup dikuasai
        Apakah ada faktor-faktor pribadi dan luar yang akan merintangi pengumpulan data
        Apakah data tersebut tergantung pada waktu tertentu (misal: data tentang proses pemilu 2004)

Significance of Topic (Topik yang sesuai)
*      Sesuai dengan bidang ilmu/ cakupan ilmu peneliti
*      Topik penting untuk diteliti (secara akademik)

Interested Topic (Menarik)
*      Apakah topik tersebut secara pribadi menarik minat dan semangat peneliti
*      Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
*      Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada kebenaran ilmiah

MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN
*      Kalimat pernyataan yang dapat menggambarkan materi, permasalahan, objek dan metoda penelitian serta maksud dan tujuannya
*      Kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif atau runtut, dengan pernyataan yang tidak terlalu puitis atau bombastis

MEMPERTIMBANGKAN JUDUL
*      Apakah masih dalam lingkup bidang kajian Peneliti
*      Apakah data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh
*      Apakah judul tersebut menarik dan cukup unik
*      Apakah ada manfaatnya

Ciri-ciri judul yang baik
*      Jelas (tidak kabur)
*      Ringkas (tidak bertele-tele)
*      Deskriptif (runtut)
*      Tidak terlalu puitis dan bombastis
*      Mencerminkan isi penelitian
*      Bersifat menjelaskan dan menarik

LATAR BELAKANG
*      Intinya menjawab pertanyaan Apa, Mengapa, Bagaimana dan Untuk Apa.
*      Apa à menjelaskan tentang masalah
*      Mengapa à arti penting untuk diteliti
*      Bagaimana à garis besar metode yang digunakan
*      Untuk apa à kegunaan dari hasil penelitian

Teknis Menyusun Latar Belakang
*      Ungkapkan data-data/ realitas/ fakta-fakta yang relevan dengan judul (topik) penelitian
*      Kemukakan teori-teori inti yang relevan dengan data/ fakta yang ada
*      Kemukakan norma/ aturan yang berkaitan dengan judul (topik) penelitian
*      Kemukakan mengapa peneliti (calon peneliti) tertarik dengan judul/ topik penelitian
*      Jelaskan arti penting penelitian ini bagi pihak lain (terutama yang terlibat, baik langsung maupun tidak)
*      Kemukakan secara deskriptif/ runtut dari hal yang umum ke hal yang khusus, atau sebaliknya. Jangan berputar-putar!

MASALAH PENELITIAN
*      PERLU DIPERHATIKAN BAHWA TIDAK SEMUA MASALAH YANG DITEMUI DI MASYARAKAT MERUPAKAN MASALAH PENELITIAN
*      Fisher dkk. (1998): “suatu masalah merupakan masalah penelitian apabila dugaan penyebab masalah itu lebih dari satu”

MASALAH PENELITIAN
*      Masalah yaitu sesuatu yang dipertanyakan dan yang sangat penting untuk dipecahkan
*      Mengidentifikasi masalah tidak lain menguraikan lebih jelas lagi tentang masalah yang telah dinyatakan di dalam latar belakang penelitian
*      Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya di dalam topik penelitian, harus eksplisit
*      Rumusan ini mempunyai konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pikiran dan metode penelitiannya
*      Umumnya diawali dengan kata tanya: apakah, bagaimanakah, mengapa, dan sebagainya. Tetapi bisa juga dengan kalimat pernyataan.

Bukan Masalah Penelitian
*      Pada waktu bulan Juni penduduk Gunung Kidul bagian Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta kekurangan air bersih. Timbul pertanyaan, kenapa mereka kekurangan air bersih pada bulan Juni.
*      Kemungkinan penyebabnya hanya satu yaitu pada bulan Juni adalah musim kemarau.
*      Pada waktu itu banyak kolam-kolam penampung air keadaannya kering.
*      Jadi karena penyebab kekurangan air pada bulan Juni di Kabupaten Gunung Kidul bagian Selatan yaitu karena pada masa itu musim kemarau.
*      Maka karena kemungkinan jawaban hanya satu, jadi bukan masalah penelitian.

Contoh Masalah Penelitian
*      Untuk mengatasi kekurangan air bersih pada musim kemarau, Pemda Kabupaten Gunung Kidul mendrop air dengan mobil tangki. Timbul masalah kenapa tidak seluruh rumah tangga yang kekurangan air bersih kebagian air.
*      Ada beberapa kemungkinan jawaban,al:
        a. Jumlah mobil tangki tidak cukup untuk mendrop air sampai ke wilayah terpencil.
        b. Oleh petugas penduduk yang mendapat droping air bersih dimintai sekedar imbalan uang jasa, dan tidak semua penduduk mampu untuk memberikan imbalan
        c. Ada beberapa mobil tangki yang rusak dan sedang      diperbaiki, sehingga mobil yang ada tidak mampu untuk mendrop air ke seluruh penduduk

Sumber Masalah Penelitian
*      Seminar, Diskusi, dan Pertemuan Ilmiah lain
*      Bacaan, terutama hasil penelitian
*      Pengalaman pribadi dan profesi
*      Pengamatan sepintas dan perasaan intuitif