Koori Nagawa Network. Powered by Blogger.

Koori Nagawa Network



Tik:
          Menjelaskan beragam sumber data kualitatif
          Menjelaskan teknik sampling kualitatif
          Menjelaskan beragam teknik pengumpulan data kualitatif

Dasar pengumpulan data
          Penguasaan masalah/ materi penelitian
          Ketepatan fokus (sesuai masalah)
          Penguasaan teknik pengumpulan data

Kelenturan dalam pengumpulan data kualitatif
          Penelitian tidak dikerangkeng oleh hipotesis dan teori
          Peneliti berfikir secara lentur dan terbuka
          Bertindak dinamis
          Data sbg modal dasar bagi pemahaman (understanding)
          Data diorientasikan untuk membentuk teori

Data yang dikumpulkan
          Data kuantitatif (kuantitas)
          Data kualitatif (kualitas)
          Penelitian kualitatif fokus pada kualitas (makna fenomena)
          Data kuantitatif (jika perlu) untuk mendukung analisis kualitatif untuk mendapatkan kemantapan dalam kesimpulan akhirnya
          Data kuantitatif (jika ada) tidak bersifat pembuktian dari prediksi

Sumber data
          Ketepatan memilih dan menentukan sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperole
          Data à hal-hal yang ditemukan dilapangan sesuai dengan masalh penelitian
          Informasi à data yang telah diolah dan memberikan makna

Sumber data kualitatif, yakni:
          Informan (narasumber)
          Peristiwa atau aktivitas
          Tempat atau lokasi
          Benda
          Dokumen (arsip)
A.  
            Informan
Informan à adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan arah dan seleranya dalam menyajikan informasi
Responden à orang yang memberikan tanggapan (respon) sesuai yang ditanyakan peneliti
          Peran peneliti untuk menangkap informasi dari informan sangat menentukan kualitas hasil penelitiannya
          Peneliti harus paham terhadap karakter individu dari informan, dengan menyelidiki:
          Ltr blkng pendidikan
          Pengalaman hidup
          Posisi dalam masyarakat
          Dll

Jenis informan
          Informan awal
          Informan kunci (key informan)
          Ditemukan setelah peneliti mengumpulkan data awal dan data dari informan bersangkutan menjadi data kunci/ utama


Penentuan informan
          Teknik:
          Purpossive sampling
          Snowball sampling
          
        Tujuan:
          Kekhasan atau kerepresentatifan dari latar, individu atau aktivitas
          Dalam rangka memperhatikan heterogenitas dalam populasi
          Untuk mengkaji kasus-kasus yang kritis terhadap (yang mementahkan) teori-teori yang ada, yakni yang menjadi landasan di awal penelitian maupun yang berkembang dalam proses penelitian
          Mencari perbandingan-perbandingan untuk mencerahkan alasan-alasan perbedaan latar, kejadian atau individu
B.     
           Peristiwa/ aktivitas
  • Disengaja atau tidak
  • Rutin (berulang) atau sekali saja
  • Formal atau informal
  • Terbuka atau tertutup

          

        Dengan mengamati peristiwa yang terjadi, peneliti akan mendapatkan data lebih dari yang diharapkan
          Peristiwa dapat menunjukkan sikap atau perilaku seseorang yang selama ini tersembunyi/ tidak dapat ditangkap melalui wawancara

Peristiwa langsung dan tidak langsung
          Peristiwa langsung à peneliti mengamati saat terjadinya peristiwa
          Peristiwa tidak langsungà peneliti mengamati lewat media atau cara lain (cerita, dokumen, gambar)
          Ex:
                peneliti mengamati peristiwa kekerasan di ipdn melalui rekaman televisi
C.       
        Tempat atau lokasi
Merupakan sasaran penelitian
Data mengenai lokasi dapat memberikan arahan peneliti dalam mengumpulkan dan melakukan analisis data
a.        Ex:
                                                               i.      Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di desa x akan mempengaruhi mutu pendidikan (penelitian mutu pendidikan)
                                                              ii.      Tempat tinggal akan berdampak pada kualitas kesehatan (penelitian kualitas kesehatan)

D.      
        Benda atau hasil rekaman
Lebih banyak digunakan dalam penelitian bidang antropologi, arkheologi dsb.
Dlm bidang sosial (adm negara) benda dapat saja menunjukkan kondisi sesuatu (mis: seberapa sering ia digunakan)
Rekaman yang dimaksud sudah ada sebelumnya
E.       
        Dokumen/ arsip
Bahan tertulis yang berkaitan dengan masalah penelitian
Bahan tertulis formal à arsip
Peneliti harus dapat menggali makna dokumen, tidak sekedar menulis kembali
Keaslian dokumen perlu diteliti

Proses mengumpulkan data
1.       Memasuki lapangan (getting in)
2.       Berada di lapangan ( getting a long)
3.       Mengumpulkan data ( loging in data)

A.       Memasuki lapangan penelitian ( getting in)
Menentukan lokasi
Mengadakan kontak dengan calon informan
Bersikap luwes dan mengutamakan pendekatan pribadi
Adagium: “no entry, no research”

Lokasi ditentukan dengan mempertimbangkan 3 hal (unsur):
  • 1.     Adanya pelaku
  • 2.     Terjadinya kegiatan
  • 3.     Keragaman tempat


Teknis memasuki lapangan
  •           Meminta izin pihak berwenang
  •           Melakukan perkenalan dengan subjek penelitian dan menciptakan kepercayaan
  •           Menentukan janji untuk bertemu (dalam hal wawancara)
  •           Memperhatikan kondisi kejiwaan subjek
  •           Menentukan informan awal
  •           Memberitahukan tujuan penelitian secara terbuka
  •           Mengidentifikasi pihak yang berpotensi menghambat penelitian

B.       Berada di lapangan (getting a long)
  • Mengidentifikasi berbagai sumber data
  • Mencari informan kunci (key informan)
  •           Menjaga sikap ilmiah

                                                                              Menjaga relasi pribadi/ menjaga perasaan informan/ keakraban dan kekeluargaan

C.       Mengumpulkan data (logging in data)
Data dikumpulkan sesuai dengan fokus penelitian
Menetapkan key informan
                                              Menggunakan metode yang tepat:
          Wawancara mendalam (indept interview)
          Observasi
          Dokumentasi
          Kuesioner

1.       Wawancara mendalam (indepth interview)
Pengertian:
Percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu
Dilakukan oleh 2 pihak (interviewer dan interviewee)
Interviewer à mengajukan pertanyaan
Interviewee à memberikan jawaban/ komentar tujuan:
Mengkontruksi orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,perasaan, dll
Merekontruksi kebulatan masa lalu
Memproyeksikan kebulatan masa datang
          Memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari sumber lain (triangulasi sumber)
          Memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti lain
          
                                        Teknik wawancara
          Dilakukan dalam suasana santai
          Menggunakan panduan wawancara (bukan daftar pertanyaan)
          Menggunakan berbagai perlengkapan (recorder, field note, camera)

2.       Pengamatan (observation)
Adalah proses pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan melalui panca indera (langsung maupun tidak) sehingga peneliti memperoleh keyakinan  atas data yang didapat melalui kenyataan yang ada

Peneliti melakukan deskripsi secara sistematis tentang kejadian yang diamati dalam setting sosial
Pengamatan (observasi) dilakukan sesuai dengan kondisi atau kejadian-kejadian yang berkembang di lapangan
          
                                        Alasan observasi
          Pengalaman adalah guru terbaik
          Meyakinkan peneliti, karena melihat/ mendengar/ merasakan sendiri
          Dapat mencatat situasi sosial lebih detail
          Menghindari bias thd data
          Mampu memahami situasi yang rumit
          Teknik lain tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal
          Menghindari bias thd data
          Mampu memahami situasi yang rumit
          Teknik lain tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal

3.       Dokumentasi
Pengumpulan data dalam dokumen yang relevan dengan masalah penelitian
Dokumen berupa laporan resmi dari instansi
Catatan pribadi dari subjek penelitian terkait dengan masalah penelitian

Instrumen penelitian
          Peneliti sendiri à melalui panca indera
          Perangkat penunjang:
          Alat perekam (recorder)
          Kamera
          Alat tulis (buku, pensil, penghapus, dsb)
          Lembar pengamatan
          Panduan wawancara















Penelitian Kualitatif diartikan:
Jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya (Strauss dan Corbin, 1997).

Penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan, 1984).


Sehingga  data yang dikumpulkan adalah data yang berupa kata/ kalimat maupun gambar (bukan angka-angka). Data-data ini bisa berupa naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, memo ataupun  dokumen resmi lainnya (Maleong, 1994:3).

Latar Belakang Munculnya Pendekatan Kualitatif
Menurut Hendrarso (2007):

Penelitian Kuantitatif sering mengadopsi model penelitian ilmu alam untuk penelitian sosial sehingga tidak dapat memahami kondisi kehidupan manusia yang sesungguhnya

Metode Kuantitatif  tidak sepenuhnya dapat mengungkap kehidupan sosial secara rinci, mendalam dan utuh.
Kehidupan sosial yang sangat kompleks tidak dapat diungkap lebih jelas oleh metode kuantitatif yang telah ditentukan variabel-variabelnya terlebih dahulu secara tegas (kaku).

Hasil penelitian kuantitatif  sering bersifat makro dan kurang terperinci.
Sejarah Munculnya Pendekatan Kualitatif
    Adanya Aliran studi dari Chicago School 1910-1940

    Para Ilmuwan melakukan pengamatan terlibat (participatory observation)
    Berdasarkan catatan pribadi (personal document)
    Melakukan in-depth interview (wawancara mendalam)
    Berakar dari paradigma interpretatif
Aliran Penelitian Kualitatif dalam Paradigma Interpretatif

 Fenomenologi
 Interaksi Simbolik
 etnometodolog
Fenomologi

Tokohnya: Edmund Husserl, Alfred Schutz, Max Weber (metode verstehen)
Dilakukan untuk melihat dan mempelajari kehidupan sosial ini berlangsung dan mencermati tingkahlaku manusia (apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan)
Untuk mengerti sepenuhnya tentang kehidupan sosial berlangsung harus memahaminya dari sudut pandang pelaku itu sendiri
Interaksi Simbolis

Semua perilaku manusia pada dasarnya mempunyai social meanings (makna sosial)
Premis yang dikembangkan:

Manusia bertindak atas sesuatu berdasarkan bagaimana mereka memberi arti terhadap sesuatu itu
Meanings (makna) merupakan produk sosial yang muncul dari suatu interaksi sosial
Social actor memberikan makna melalui proses interpretasi
Jadi, untuk mempelajari tingkah laku manusia kita harus memahami sistem makna yang diacu oleh manusia yang dipelajari.
Tokoh IS: Charles Horton Coley, George Herbert Mead, Herbert Blumer
Etnometodologi

Mengkaji tentang bagaimana individu menciptakan dan memahami kehidupannya sehari-hari
Fokus penelitiannya adalah realitas sosial dari kehidupan manusia sehari-hari yang bersifat mikro
Yang ditekankan adalah hal-hal nyata dan apa adanya menurut yang dilihat dan diketahui.
Tokohnya: Garfinkel (1967), d. Lawrence Wieder (1974),

Kesimpulannya…

Peneliti Kualitatif menangkap proses interpretatif dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang yang diteliti.
Diasumsikan peneliti tidak memahami arti segala sesuatu dari orang-orang yang diteliti
Karena itu peneliti harus menterjemahkan sesuatu sesuai dengan apa yang dipahami oleh orang yang diteliti

Kritik atas Pendekatan Kuantitatif (Sukidin, 2002)


Metode Kuantitatif banyak membelenggu empirisme dan rasionalisme subjek kajian
Dianggap gagal dalam mengungkap realitas sosial yang unik dan beragam, yang hanya bisa didekati dengan pendekatan kualitatif
Kajian Kuantitatif terbatas pada desain ekslusifisme, terbatas pada kajian variabel tertentu dan menghilangnya (makna) generalisasi.
Kajian atas manusia tidak sama dengan kajian atas kebendaan yang bersifat statis dan linear.
Dianggap tidak mampu mempertemukan teori yang bersifat umum dengan konteks lokal
Kabur dalam mengungkap kasus atau keunikan individu.
Kritik atas Pendekatan Kualitatif


Hasil penelitiannya tidak representatif
Terlalu bersifat Subjektif
Tidak dapat digunakan untuk menggeneralisir suatu fakta sosial secara universal dan hanya dapat digunakan pada “wilayah” kontekstual
Cenderung melebih-lebihkan pada penghargaan terhadap subjektifitas individu, kelompok, masyarakat dan atau suatu organisasi tertentu (Fatchan, 2001).

PERTIMBANGAN MELAKUKAN PENELITIAN KUALITATIF

Minimal ada dua alasan:

Karena masalah itu sendiri yang mengharuskan menggunakan penelitian kualitatif. Misalnya, penelitian yang bertujuan untuk menemukan sifat suatu pengalaman seseorang dengan suatu fenomena, seperti gejala kesakitan, konversi agama atau gejala ketagihan dan sebagainya.


Penelitian bertujuan untuk memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadang kala merupakan sesuatu yang sulit untuk digunakan untuk mencapai dan memperoleh suatu cerita, pandangan yang segar, dan cerita mengenai segala sesuatu yang sebagian besar udah dan dapat diketahui.
Dengan metode kualitatif ini diharapkan mampu memberikan suatu penjelasan secara terperinci tentang fenomena yang sulit disampaikan dengan metode kuantitatif (Fatchan, 2001).

MANFAAT PENELITIAN KUALITATIF


Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan-pergerakan sosial atau hubungan-hubungan kekerabatan (Strauss and Corbin, 1997).
Peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari (Furchan, 1992).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian kepada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks (Sukidin, 2002).

Dengan pendekatan ini peneliti dapat  memperoleh gambaran yang lengkap dari permasalahan yang dirumuskan dengan memfokuskan pada proses dan pencarian makna dibalik fenomena yang muncul dalam penelitian, dengan harapan agar informasi yang dikaji lebih bersifat komprehensif, mendalam, alamiah dan apa adanya.

Pendekatan kualitatif ini bermaksud memperoleh pemahaman yang mendalam (insight) dan menyeluruh (whole) terhadap fenomena yang terjadi melalui proses wawancara mendalam dan observasi partisipasi dalam memahami makna fenomena yang ada tersebut serta makna simbolis dibalik realita yang ada. Oleh karena itu penelitian ini akan menitik beratkan pada upaya untuk memberikan deskripsi (gambaran) umum secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat fenomena yang diselidiki dari suatu objek penelitian  serta dipaparkan dengan apa adanya.

Karakteristik Penelitian Kualitatif


Latar Alamiah à kenyataan dipahami dalam konteks keutuhan (entity).

Manusia sebagai Alat (instrumen) à Peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data yang utama. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah melakukan adaptasi/ penyesuai terhadap subjek penelitian (participant-observation)

Metode Kualitatif à hal ini dilakukan dalam rangka: (a) menyesuaikan metode kualitatif dengan kenyataan lebih mudah, (b) metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan/ responden, (c) Mudah menyesuaikan diri dengan pengaruh bersama dan nilai-nilai yang dihadapi.

Analisa Data secara Induktif à dilakukan karena beberapa alasan: (a) mudah menemukan kenyataan-kenyataan ganda dalam data, (b) menjadikan hubungan peneliti-responden lebih eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel, (c) lebih mampu menguraikan latar secara penuh, (d) mampu menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan, (e) memperhitungkan nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.

Teori dari Dasar à (a) tidak ada teori a priori yang dapat mencakup kenyataan-kenyataan ganda yang mungkin ditemui, (b) lebih mempercayai dengan apa yang dilihat sehingga berusaha untuk netral, (c) teori dasar dianggap lebih responsif terhadap nilai-nilai kontekstual;

Deskriptif à data yang dikumpulkan adalah kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Lebih mementingkan Proses daripada hasil à tidak tergesa-gesa mengambil keputusan-kesimpulan

Adanya “batas” yang ditentukan oleh “Fokus” à penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.

Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data à penelitian tidak menggunakan konsep validitas, reliabilitas dan objektifitas sebagaimana penelitian klasik (kuantitatif)

Desain bersifat sementara à desain penelitian disusun secara terus menerus, sehingga ada kemungkinan untuk selalu berubah menyesuaikan dengan kenyataan di lapangan


Hasil Penelitian dirundingkan dan disepakati bersama à hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan sumber data, sebab susunan kenyataan yang diperoleh dari sumber data-lah yang akan diangkat dalam laporan penelitian.

Pendahuluan •UMKM adalah andalan Indonesia ketika mengalami krisis 1998 •Meski dikelola dengan sederhana, pada saat itu mereka telah mengambil peran besar Ekonomi UMKM menjadi tumpuan dan menjadi pilihan penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan menolong banyak orang mengatasi pengangguran Karakteristik Usaha Mikro & Kecil Positif 1.Tahan banting 2.Flexibel 3.Mandiri 4.Efisien (dikerjakan seluruh anggota keluarga) 5.Self (or family) financing Negatif 1.Informal 2.Skala ekonomi rendah 3.TIdak ada standar dan SOP 4.Belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen 5.Tidak disiapkan untuk menjadi besar atau tumbuh 6.Pengembangan terbatas Jumlah Penduduk Indonesia •2008 228 Juta •2009 231 Juta •2010 234 Juta •2011 247 Juta Jumlah Angkatan Kerja •2008 111,48 Juta •2009 113,74 Juta Dalam Setahun ini saja Bertambah 2,26 Juta Yang Bekerja dan Menganggur Lulusan Diploma dan Universitas Yang Menganggur 2007 2008 2009 Diploma 1.228.000 1.514.000 1.424.000 Universitas 1.260.000 1.319.000 1.198.000 Tahun 2009: 1.198.000 Sarjana menganggur Jumlah Usaha di Indonesia Jumlah Usaha (Unit) Usaha Mikro 50.700.000 Usaha Kecil 520.220 Usaha Menengah 39.660 Usaha Besar 4.370
Pengetahuan

Pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pemikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas (sebab akibat) yang hakiki dan universal.

Mengetahui berarti mampu menghubungkan antara fakta-fakta dengan pemikirannya, tanpa mempedulikan mengapa fakta itu terjadi demikian
Cara mendapatkan Pengetahuan
Secara Aktif artinya upaya yang dilakukan melalui penalaran pikiran dan perasaan orang tidak harus yakin atau percaya terlebih dahulu

Secara Pasif yaitu upaya melalui suatu keyakinan atau kepercayaan terhadap kebenaran dari sesuatu yang diwartakan dibutuhkan keyakinan dan kepercayaan yang tinggi terhadap sesuatu kebenaran Baik secara aktif maupun pasif, suatu keyakinan tetap memegang peranan penting untuk menyatakan dan menerima suatu kebenaran (kesimpulan tersebut).

Ilmu (SCIENCE)

Akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas (hubungan sebab akibat) dari suatu objek menurut metode-metode tertentu yag merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Ilmu dapat juga dimaknai sebagai sekelompok pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang diperoleh melalui pengamatan dan dapat diuji kebenarannya secara umum melalui metode-metode tertentu Ilmu dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang ilmiah (scientific knowlegde).
Disebut demikian karena pengetahuan Ilmiah hanya dapat diperoleh melalui prosedur tertentu yang disebut sebagai metode ilmiah. Karena ilmu adalah pengetahuan ilmiah tentang sesuatu hal (fakta/ fenomena alami) maka disebut sebagai ilmu pengetahuan.

Ilmu menunjuk pada 3 hal:

Pengetahuan ilmu adalah sekumpulan pengetahuan yang sistematis atau semua pengetahuan yang dihimpun melalui suatu metode ilmiah Aktivitas dan ilmu diperoleh melalui suatu rangkaian proses yang dilakukan oleh manusia Metode dari aktivitas itu manusia dapat melangkah lebih lanjut untuk sampai pada metode untuk aktivitas tersebut

Bentuk Ilmu Pengetahuan Ilmu Murni (pure science): Ilmu yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan praktis umat manusia. Ilmu ini tidak dapat memengaruhi secara langsung kehidupan manusia, kecuali dalam cara yang tidak langsung, baik untuk kebaikan maupun kejahatan

Ilmu Terapan (applied science): Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang berguna dan praktis. Ilmu dalam bentuk inilah yang memiliki peran besar dalam kehidupan manusia baik untuk kemajuan maupun kehancuran umat manusia. Contoh yang jelas dari bentuk ilmu ini adalah produk senjata untuk berperang. 

Sifat Ilmu Pengetahuan

Empiris: suatu ilmu itu diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan

Logis: suatu pengetahuan dapat menjadi ilmu kalau dapat diterima akal sehat

Sistematis: ilmu itu tersusun dalam suatu keteraturan tertentu

Objektif: suatu itu harus bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi (personal bias).

Analitis: suatu ilmu dapat dianalisis kandungannya. Suatu ilmu berusaha membedakan pokok soal ke dalam bagian-bagian yang rinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan dan peranan dari bagian-bagian tersebut

Verifikatif: kebenaran yang dikemukakan oleh suatu ilmu harus dapat diuji kembali

Syarat Ilmu Pengetahuan
Ilmu harus memiliki suatu objek materia.
Ilmu harus memiliki suatu metode tertentu.
Ilmu harus tersusun secara sistematis
Ilmu harus bersifat universal

Tujuan Ilmu Pengetahuan (knowledge)
Kebenaran (truth)
Pemahaman (understanding, comprehension, insight)
Penjelasan (explanation)
Peramalan (prediction)
Pengendalian (controlling)
Penerapan (application, invention, production)

PENELITIAN
Bhs Inggris : Research re à kembali; search à mencari.
Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat dipahami secara kegiatan mencari ulang, mengungkapkan kembali gejala-gejala, kenyataan yang sudah ada untuk direkonstruksi dan diberi arti guna memperoleh kebenaran yang dimasalahkan

Pengertian PENELITIAN
Penelitian merupakan proses atau rangkaian aktivitas ilmiah dalam rangka mengungkapkan secara logis, sistematis dan metodis setiap gejala, kenyataan/ fakta yang terjadi atau ada di sekitar kita untuk direkontruksi guna mengungkapkan kebenaran yang bermanfaat bagi kehidupan

Penelitian merupakan usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan pentahapan proses secara sistematik untuk: memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan praktis di lapangan; menambah khasanah ilmu pengetahuan, baik berupa penemuan teori-teori baru atau penyempurnaan yang sudah ada 

Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh pengertian terhadap fenomena atau Untuk dapat memprediksikan dengan akurat mengenai apa yang terjadi Memodifikasikan proses atau dalam mengembangkan proses baru lebih efisien 

Orientasi Penelitian
Penelitian berorientasi pada Pemecahan Masalah (problem solving), artinya bahwa suatu penelitian diadakan karena ada masalah dan ada keinginan untuk memecahkan masalah tersebut secara ilmiah. Masalah yang akan dipecahkan hendaknya bersifat terstruktur dan kompleks, bukan masalah elementer

Ciri-ciri Penelitian (Ilmiah)
Dilakukan secara sistematis.
Logis (sesuai dengan logika, masuk akal sehat dan benar menurut penalaran).
Empiris (artinya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang diterima melalui indera)
Metodis (berdasarkan metode yang kebenarannya diakui menurut penalaran)
Universal (bertujuan untuk menggeneralisasi)
Akumulatif (bertambah terus, makin berkembang dan dinamis)

Manfaat Penelitian
Menjawab kesenjangan antara standar kinerja dan tingkat pencapaian kerja
Mengurangi kebingungan orang terhadap sesuatu
Memecahkan/ menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi
Mengembangkan dan memperbaiki teori
Memperbaiki cara kerja

FILSAFAT suatu usaha manusia dengan akal-pikirannya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan kehidupan berfilsafat adalah berfikir yang radikal dan menyeluruh untuk mengupas suatu fenomena secara mendalam

Berfikir kritis dan reflektif adalah ciri khas filsafat Filsafat bertujuan untuk mencapai suatu kebijaksanaan Berfikir Filsafat Berfikir filsafat berarti mencari arti yang sebenarnya dari segala hal yang ada melalui pandangan cakrawala yang paling luas

Apa hubungan filasafat dengan penelitian? Ilmu diperoleh melalui suatu penyelidikan ilmiah (scientific inquiry) yang disebut penelitian (research) Penelitian merupakan rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan koginitif dengan berbagai metode sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau individu untuk tujuan mencapai kebenaran,Filsafat akan mempertajam analisis peneliti dan meningkatkan pengertian terhadap penelitian yang bersangkutan

Dengan filsafat ini peneliti akan lebih memahami langkah-langkah yang dilakukannya dalam penelitian, penulisan laporan dan diseminasi hasil penelitian. Filsafat akan mendorong peneliti untuk lebih bersikap rasional, kritis, terbuka, rendah hati, skeptis dan postif serta tidak fanatik

Unsur-unsur Penelitian
Filsafat, menjadi pangkal beranjaknya suatu pemikiran.
Berfikir, membentuk gagasan dasar (konsep).
Nalar, menjalankan proses pemahaman persoalan yang menjadi pokok bahasan dan selanjutnya menjalankan proses penarikan kesimpulan.
Definisi, membuat batasan-batasan pengertian tentang lambang sebagai abstraksi objek, atau tentang konsep sebagai abstraksi ujud.
Asumsi, menjadi latar belakang suatu pernyataan hipotetik dan mengisi hipotesis dengan suatu implikasi tertentu.

Filsafat penelitian suatu sistem pemikiran yang mengarahkan penelitian menuju perolehan makna yang mendalam tentang masalah yang sedang dikaji memperoleh makna berarti memahami hakikat esksitensi fakta dan kejadian yang terkandung dalam masalah tersebut sebagai suatu kausalitas. Sesuatu tidak dapat eksis tanpa sebab dan sebab selalu mendahului akibat (hukum kausalitas).