Koori Nagawa Network. Powered by Blogger.

Koori Nagawa Network


1.   Analisis kualitatif
Analisis yang menggunakan uraian kata-kata atau kalimat dengan pendekatan teori-teori yang kemudian untuk disimpulkan.
2. Analisis kuantitatif
Analisis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:   

Rumus tersebut baru menunjukkan adanya hubungan antara variabel bebas(X) kompensasi dan variabel terikat (Y)semangat kerja.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungannya dengan menggunakan tabel 1. Interprestasi nilai r sebagai berikut:

Besar Nilai r
Interprestasi
antara 0,801  -  0,999
antara 0,601  -  0,800
antara 0,401  -  0,600
antara 0,201  -  0,400
antara 0,001  -  0,200
Tinggi
Cukup tinggi
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah
   (Suharsimi Arikunto, 1992: 221)


Sedangkan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja pegawai menggunakan rumus Koefisien penentu sebagai berikut:
KP  =  r2  x  100 %
Keterangan :
KP: Koefisen Penentu
r2:   Pengkuadratan hasil akhir product moment  
% : Prosentase
(Suharsimi Arikunto, 1992: 209)

Selanjutnya untuk menguji kebenaran hipotesis penulis menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:


(Sumber : Sudjana, 1982:380)

Keterangan :
t = Pengujian koefisien korelasi
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
dengan diketahui  t  hitung maka dihubungkan dengan t tabel dengan kriteria pengujian alpha (a) = 0,05 (5%) t mengikuti fungsi t 0 dengan derajat kebebasan df=(n – 2) untuk menerima atau menolak hipotesis.
Apabila th tt (n – 2) maka Ho ditolak, dan Ha diterima, dimana :
Ha      =   Ada hubungan yang positip antara pemberian kompensasi dengan semangat kerja pegawai PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya.
Ho      =   Tidak ada hubungan yang positip antara pemberian kompensasi dengan semangat kerja pegawai PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya .
Sebelum dimasukkan kedalam rumus-rumus yang telah disajikan, maka hasil angket yang telah dikumpulkan penulis ditabulasikan kedalam tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
1.   Setiap alternatif jawaban diberi skore :
1)     Apabila alternatif jawaban A diberi skore 3
2)     Apabila alternatif jawaban B diberi skore 2
3)     Apabila alternatif jawaban C diberi skore 1
2.   Menjumlah skor item kompensasi (X) dan jumlah skore item  semangat kerja(Y).
3.     Memasukkan nilai skor yang ada ke dalam tabel kerja korelasi dengan korelasi product moment.
Tabel 5.tabulasi atas Jawaban angket responden penelitian dari 23 orang sampel tentang kompensasi pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya

NO
DAFTAR PERTANYAAN
jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
24
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
26
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
25
4
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
26
5
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
25
6
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
27
7
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
24
8
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
26
9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
10
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
25
11
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
28
12
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
29
13
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
26
14
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
28
15
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
19
16
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
25
17
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
29
18
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
19
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
20
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
29
21
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
19
22
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
24
23
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
Sumber: data diolah
Tabel 6.tabulasi atas Jawaban angket responden penelitian dari 23 orang sampel tentang semangat kerja pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
jumlah
1
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
26
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
26
3
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
16
4
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
22
5
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
17
6
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
27
7
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
25
8
3
3
3
3
2
1
2
2
2
2
23
9
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
27
10
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
16
11
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
28
12
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
29
13
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
26
14
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
27
15
3
2
2
1
1
1
2
1
1
2
16
16
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
26
17
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
28
18
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
18
19
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
23
20
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
27
21
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
18
22
1
3
2
2
3
3
3
3
1
2
23
23
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
Sumber: data diolah
ANALISIS DATA
A. Analisis kualitatif.
Setelah pengumpulkan data dari responden penelitian berjumlah  23 orang pegawai pada PT. Bank Lampung Cabang Bandar jaya, yaitu dengan berdasar pada hasil penyebaran angket selanjutnya akan disajikan dalam bentuk hasil penelitian.
Dalam menganalisis data akan dipergunakan analisis statistik yang kemudian data dapat digolongkan/disajikan dalam bentuk tabel tunggal dari masing-masing variabel. Adapun cara penggolongan data tersebut adalah dengan menggunakan rumus interval yaitu:
      I =  NT- NR  
                 K

Keterangan:
I     :  Interval
NT :  Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K   : Kategori
(Sutrisno Hadi, 1995: 19)

Adapun hasil hasil tersebut, akan diuraikan pada penjelasan berikut:

1.   Kompensasi

Berdasarkan pada hasil pengukuran angketkompensasi, maka skornya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.. Skor tertinggi  =  30
b.  Skor terendah =   19
Skor Kompensasi ini dibagi menjadi 3 kategori dengan ketentuan sebagai berikut:
- Sangat mencukupi skor antara               : 27 - 30
- Mencukupi, dengan skor antara             : 23 - 26
- Tidak mencukupi, dengan skor antara   : 19 - 22
Untuk lebih jelasnya mengenai kompensasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7. Frekuensi kompensasi berdasarkan pada 23 orang responden..

No
Kategori penilaian
Jumlah
Prosentase
1
2
3
Sangat mencukupi
Mencukupi
Tidak mencukupi
  9
11
  3
39,13 %
47,83%
13,04%

Jumlah
23
100,%
Sumber data diolah

Berdasarkan data hasil tabel diatas, didapat keadaan dari sejumlah  23 orang pegawai pada PT. Bank Lampung Cabang Bandar Jaya yang dijadikan responden dalam penelitian, maka yang menyatakan kompensasi sangat mencukupi berjumlah 9 orang (37,13%) sedangkan yang menyatakan kompensasi mencukupi berjumlah 11 orang (47,83%) dan yang menyatakan kompensasi tidak mencukupi baik 3 orang (13,04%).
2. Semangat kerja pegawai.
Berdasarkan pada hasil pengukuran angket tentang Semangat kerja, maka skornya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.. Skor tertinggi  =  30
b.  Skor terendah =   16

Skor semangat kerja pegawai ini dibagai menjadi 3 kategori dengan ketentuan sebagai berikut:
- Tinggi dengan skor antara     : 26 - 30
- Sedang, dengan skor antara  ; 21 - 25
- Rendah, dengan skor antara  : 16 - 20

Untuk jelasnya, mengenai  Semangat kerja pegawai ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel  8. Frekuensi Semangat kerja pegawai berdasarkan pada 23 orang responden..

No
Kategori  penilaian
Jumlah
Prosentase
1
2
3
Tinggi
Sedang
Rendah
12
5
6
52,17 %
21,74%
 26,09%

Jumlah
23
100.%
  Sumber data diolah

Berdasarkan pada hasil tabel diatas, didapat keadaan dari sejumlah 23 orang pegawai pada PT. Bank Lampung Cabang Bandar Jaya yang dijadikan responden dalam penelitian, maka yang menyatakan semangat kerja tinggi berjumlah 12 orang (52,17%) sedangkan yang menyatakan semangat kerjanya sedang berjumlah 5 orang (21,74%) dan yang menyatakan semangat kerjanya rendah 6 orang (26,09%).

3. Analisis tabel silang
Untuk mengetahui hubungan Kompensasi terhadap Semangat kerja PT. Bank Lampung  Cabang Bandar Jaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 9. hubungan kompensasi dengan semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang  Bandar Jaya.


No

Kompensasi
Semangat kerja pegawai
Jumlah
Tinggi
Rendah
Sedang
N
%
1
2
3
Sangat mencukupi
Mencukupi
Tidak mencukupi
8(4,70)
4(6,26)
0(1,04)
1(2,35)
5(3,13)
0(0,52)
0(1,96)
3(2,61)
2(0,43)
9
12
2
39,13%
52.17%
8.70%

Jumlah
12
6
5
23
100%
Sumber data diolah

Dari sejumlah 23 orang pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya yang dijadikan responden penelitian, maka yang mengatakan kompensasi sangat mencukupi dengan semangat kerja pegawainya tinggi ada 8 orang(4,70%), yang mengatakan kompensasi sangat mencukupi dengan semangat kerja pegawainya sedang ada 1 orang(2,35%), yang mengatakan kompensasi sangat mencukupi dengan semangat kerja pegawainya rendah ada 0 orang(1,96%), yang mengatakan kompensasi mencukupi dengan semangat kerja pegawainya tinggi ada 4 orang(6,26%), yang mengatakan kompensasi mencukupi dengan semangat kerja pegawainya sedang ada 5 orang(3,13%), yang mengatakan kompensasi mencukupi dengan semangat kerja pegawainya rendah ada 3 orang(2,61%), yang mengatakan kompensasi Tidak mencukupi dengan semangat kerja pegawainya tinggi ada 0 orang(1,04%), yang mengatakan kompensasi tidak mencukupi dengan semangat kerja pegawainya sedang ada 0 orang(0,52%), yang mengatakan kompensasi tidak mencukupi dengan semangat kerja pegawainya rendah ada 2 orang(0,43%),

 Analisa kuantitatif
                 Berdasarkan nilai kuisioner yang disebarkan maka diperoleh hasil yang kemudian ditabulasikan kedalam bentuk tabel korelasi diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel.9 Jumlah skor hasil angket tentang kompensasi dengan semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya.

NO
X
X2
Y
Y2
XY
1
24
576
26
676
624
2
26
676
26
676
676
3
25
625
16
256
400
4
26
676
22
484
572
5
25
625
17
289
425
6
27
729
27
729
729
7
24
576
25
625
600
8
26
676
23
529
598
9
30
900
27
729
810
10
25
625
16
256
400
11
28
784
28
784
784
12
29
841
29
841
841
13
26
676
26
676
676
14
28
784
27
729
756
15
19
361
16
256
304
16
25
625
26
676
650
17
29
841
28
784
812
18
20
400
18
324
360
19
30
900
23
529
690
20
29
841
27
729
783
21
19
361
18
324
342
22
24
576
23
529
552
23
30
900
30
900
900
 ∑
594
15574
544
13330
14284

N          =          23                                 Ã¥X2             =          15.574
            Ã¥X        =          594                               Ã¥Y2       =          13.330
            Ã¥Y        =          544                               Ã¥XY     =          14.284
Selanjutnya dari nilai tersebut diatas, akan dimasukkan kedalam rumus Product Moment, yaitu sebagai berikut :


Dari hasil r hitung = 0,713 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positip antara kompensasi dengan semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya, karena nilai r hitung 0,713 apabila dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 % = 0,069, dan taraf signifikansi 1 % =  0,2831 ternyata r hitung lebih besar dari pada r tabel(0,713  > 0,069, 0713 > 0,2831).
4.   Koefisien Penentu
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya, digunakan rumus sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
KP = (0,713)2 x 100%
KP = 0,508369 x 100%
KP = 50,84%

Hasil perhitungan Koefisien Penentu menunjukkan Pengaruh Kompensasi terhadap Semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya sebesar 50,84% dan sisanya 49.16% dipengaruhi oleh faktor –faktor lain.


5    Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh penulis, bahwa terdapat hubungan positip dan signifikan antara kompensasi dengan semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya, maka penulis akan menggunakan rumus yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya sebagai berikut :                 
                          
                                                                       t = 4,66
Dari  perhitungan didapat nilai t hitung sebesar = 4,66 untuk n = 21. Apabila dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan menggunakan derajat kebebasan (df) 95% (=5%), = 2,83 ternyata t hitung lebih besar dari t tabel yaitu th = 4,63, tt 0,05 (n – 2) = 2,52.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan atau Ho(hipotesis stastistik) ditolak dan Ha(hipotesisi alternative) diterima bahwa terdapat hubungan yang positip dan signifikan  antara kompensasi dengan semangat kerja pegawai pada PT.Bank Lampung Cabang Bandar Jaya.


Pertanyaan mengenai konpensasi
  1. Apakah gaji yang sdr/bapak/ibu terima telah dapat memenuhi kebutuhan saudara?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak cukup

  1. Apakah bapak/ibu/sdr diberikan tunjangan sebagai penambah dari penghasilan  yang diterima?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apakah sdr/bapak/ibu mendapat tunjangan kesehatan dari instansi tempat saudara bekerja.?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apakah bapak/ibu/sdr dalam setiap bulan bisa menyisi penghasilan untuk disimpan dalam tabungan?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apakah pada jabatan-jabatan tertentu pada intansi saudara akan memperoleh fasilitas berupa, kendaraan, atau rumah dinas?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Dengan dana pensiun yang diterima oleh pegawai, apakah menumbuhkan rasa aman menghadapi masa tua/hari depan saudara?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apbila saudara diberikan tugas pada bagian tertentu, apakah saudara mendapat penghasilan tambahan atas pekerjaan tersebut?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apbila keluarga sdr/bapak/ibu jatuh sakit, apakah perusahaan saudara juga memberikan bantuan pengobatan  kepada keluarga saudara tersebut?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Apakah gaji atau upah kerja /bapak/ibu/sdr senantiasa dapat diterima telah secara tepat waktu?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

  1. Jadi dengan demikian, apakah saudara merasa puas dengan kompensasi yang saudara terima selama saudara bekerja?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah
B. Pertanyaan mengenai Semangat kerja
1.   Apakah bapak/ibu/ saudara senang untuk bekerja dan menjalankan tugas sehari-hari?
a.   Ya.
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak Senang
2.   Apakah bapak/ibu/sdr dapat menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan?
a.  Ya.
b.  Kadang-kadang
c.  Tidak pernah

3. Kapan waktu hadir bapak/ibu sdr ketempat kerja sehari-harinya?
a.   15 menit sebelum jam kerja.
b.   Tepat pada saat jam kerja dimulai
c.   Setelah jam kerja dimulai

4. Bagaimana sikap saudara dalam menggunakan jam kerja yang ada setiap harinya?
a.   Bekerja dengan sungguh-sungguh, karena merasa berkewajiban untuk mematuhi.
b.   Bekerja dengan sungguh-sungguh karena merasa diawasi
c.   Bekerja dengan santai

5. Dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, apakah saudara sering merasa  bosan?
a.   Tidak pernah.
b.   Kadang-kadang
c.   Sering kali

     6. Apakah bapak ibu/sdr sering meneliti dan memeriksa kembali hasil kerja   saudara sebelum diserahkan kepada atasan 
a.  Tidak pernah.
b.  Kadang-kadang
c.  Tidak pernah

           7. Dalam melaksnakan tugas sehari-hari, apakah bapak.saudara ibu sering  mangkir/absent?
a.   Ya. Selalu
b.   Kadang-kadang
c.   Tidak pernah

    8.  Apakah target kerja yang ditetapkan oleh pimpinan selalu dapat dicapai dengan baik
     a.  Ya selalu
     b.  Kadang-kadang
     c.  Tidak pernah

9.  Apabila pimpinan atau perusahaan memberikan tugas baru kepada saudara, apakah saudara juga dapat melaksanakannya dengan baik? 
          a.  Ya selalu               b.  Kadang-kadang               c.  Tidak pernah

   10.  Jadi dengan demikian apakah saudara bergairah, giat dan rajin dalam menjalankan tugas sehari-hari ?
          a. Ya, selalu
          b.  Kadang-kadang
          c.  Tidak pernah         



Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

Keberadaan negara

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.

Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan yang berbeda bagi warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

Pengertian Negara menurut para ahli

Prof. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan.

Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.

Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

Asal Mula Terjadinya Negara Berdasarkan fakta sejarah

Pendudukan (Occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai.Misalnya,Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.

Peleburan (Fusi)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknyaFederasi Jerman tahun 1871.

Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu.Misalnya,Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austriakepada Prusia,(Jerman).

Penaikan (Accesie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar Laut (Delta).Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.

Pengumuman (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya,Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.

Pemikiran yang dikembangkan oleh para ahli teori klasik yang dianggap sebagai
perintis dan menjadi fondasi untuk ilmu administrasi modern:
Charles Babbage, Henry R.Tone, Fredrick Winslow Taylor, Gilbreths, Henry
L.Grant, Harrington Emerson, Henry Fayol, James D. Money,Lyndal F.Urwick,
Chester I. Barnard

Para ahli Adm modern yang dikembangkan dari pendekatan-pendekatan
psikologis terutama dipelopori oleh Elton Mayo, hugo Munsterberg yang dikenal
dengan hubungan manusia, dan juga aliran-aliran perilaku, teori proses,
pendekatan kuantitatif, pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi

Para ahli teori klasik terutama menekankan pada pemikiran F.W Taylor dan Henry
Fayol dan Max Webber dengan kontribusi dari para ahli teori klasik lainnya
Kemudian membahas pendikatan hubungan manusia, pendekatan prilaku,
pendekatan proses, pendekatan kuantatif, pendekatan sistem dan pendekatan
kontingensi yang merupakan acuan pendekatan studi dalam administrasi modern.
Teori selalu berkembang dan tidakmengenal akhir. Apalagi tidak satu teoripun
yang bisa gambarkan secara lengkap tentang kenyataan kerja sama keorganisasian
yang kita alami
Oleh sebab itu teori klasik bukan berarti sudah kadaluarsa dan teori modern dan
kontemporer adalah up to date, tetapi kedua-duanya saling melengkapi atas
kelemahan masing-masing.

Meskipun demikian baru pada akhir abad 19 awal abad 20 pengalaman tersebut
ditelaah dan dianalisis secara ilmiah yang dikumpulkan dalam satu disiplin ilmu
yaitu Ilmu Administrasi Melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa kira-kira tahun 1300 SM bangsa mesir telah mengenal Administrasi, Max webber “Mesir sebagai satu-satunya Negara paling Tua yang memiliki Administrasi Birokratik”.Demikian juga tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “administrasi Pemerintahan”. Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis, Romawi dengan “de ofiis” dan “de Legibus”nya Marcus TulliusCicero dan abad 17 di perusia, Austria, Jerman, dan Prancis dengan Kameralis yang mengembangkan Administrasi Negara, Misalnya : Sistem Pembukuan dalam hal administrasi keuangan Negara, Markantilis (sentralisasi Ekonomi dan politik) dan Kaum Fisiokrat yang berpengaruh selama kurun waktu1550 – 1700 san

Fakta administrasi seperti dikemukakan diatas hingga 1886 dikenal sebagai praktek dan teknik kerjasama sebagai seni administrasi yang belum ditelaah secara ilmiah. Adapun puncak analisis ilmiah mengenai fenomena administrasi berdasarkan fakta sejarah dimulai pada akhir abad 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmiyah yang dipelopori F.W Taylor (1856 -1925) dan gerakangeneral and industrial administration yang dipelopori H. Fayol (1841-1925)sekaligus beri identitas ilmu bagi adminstrasi yang kemudian desempurnakan dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan studi administrasi.

Perkembangan Asministrasi sebagai seni dapat dibagi dalam dua fase yaitu:
a.Fase Prasejarah (dapat dilihat dari beberapa peradaban)

Mesopotamia
Mesopotamia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi dan manajemen terutama
bidang pemerintahan,perdagangan,komunikasi,Pengangkutan (pengangkutan sungai) dan telah digunakannyalogam sebagai alat tukar menukar , alat ukur dan hitung yang sudahbarang tentu memperlancar perdagangan.

Babilonia
Telah diterapkan administrasi dibidang pemerintahan, perdagangan,komunikasi,Pengangkutan. Sistem adm dibidang teknologi juga telahberhasil dengan adanya taman tergantung.
Dalam Code Of Hammurabi dikembangkan manajerial guide line were setforth, pentingnya effective leader style, dalam didirikan menara babelsetinggi 650 Feet tampak Magnificient structures were erected, productionand inventory control was employed.

Mesir
Sistem desentralisasidan penggunaan staf penasehat pada 2000 tahunSM, peninggalan sejarah berupa Paramida yang diperkirakan 100.000orang selama 20 tahun, pekerjaan ini butuh sistemadministrasi yanghandal

Cina
Kira-kira pada tahun 1100 SM cina telah menyadariperlunya perencanaan,pengorganisasian,kepemimpinan dan pengawasan. Melaluiconfucion dengan adm kepegawaian tiongkok kuno dan Chow yang juga menjabat sebagai perdana mentri berhasil menciptakan apa yang disebut UUD Chow.

Romawi
Dipelopori oleh Cicerodalam buku “de officiis” dan “de Legibus” (theLaw) dijelaskan tentang pemerintahan romawi yang berhasil memerintah dan kuasai daerah yang luas dengan bagi-bagi tugas pemerintahan dalam departemen-departemen yang disebut “Mangitrates” yang dipimpin olehmagistrator. Disamping itu ada adm perhubungan, adm perpajakan. Olehdeocletian, struktur empire diorganisasi dan dibagi dalam 100 Provinsi.

Organisasi militer juga menyumbang perkembangan studi adm,penggunaan staf, keseragaman cara dalam pelaksanaan tugas tugas,penerapan disiplin, bahkan pernah digunakan oleh Alexander agung,Hannibal (182 SM), Caesar dan Napoleon

b.Fase Sejarah Hingga Revolusi Industri

Gereja katolik
Mempunyai sumbangan besar terhadap pemikiran adm melalui praktek adm terutama dalam organisasi 1000 tahun yang lalu, memberi kontribusidalam hal Hirarki otoritas, spesialisasi aktivitas sepanjang garis fungsionaldan konsep staf.

Nicolo Machiaveli
Merupakan orang yang memberi kontribusi secara individual terhadap pengembangan pemikiran administrasi dan management, lahir pada tahun14 69 ia membuat analisis sistematis tentang Prince’s (manajer) job dandari itu dikembangkan prinsip-prinsip prektis yang digunakan sekarang iniseperti telah ada 500 tahun lalu. Dalam the prince dan the Discoources,Machiaveli 4 prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu
1.Pentingnya Relying upon mass consent. Otoritas prince admpemimpin datang dari adm yang diberikan oleh bawahan. Takseorangpun menjadi pimpinan tanpa disetujui pengikut.
2.Pemimpin harus Stive for cohesiveness dalam organisasi.
3.Prince harus mempunyai satu kemauan untuk survive
4.Prince harus mejadi pimpinan yang perhatikan wishdom, kindness dan justice, sifat yang diuji pada setiap waktu

Revolusi Industri
Inovasi teknologi dari revolusi industri memberi impak dinamik terhadap pemikiran-pemikiran adm dan manajemen. Terjadi di inggris antara tahun1700-1785, revolusi industri di inggris mengubah manusia di segalabidang termasuk di bidang adm dan manajemen sebagai sebagai teknik dan praktek kerjasama manusia.

Pada abad 18 dan 19 terjadi revolusi teknologidi inggris. Tenaga manusia digantikan oleh mesin dan mesin-mesin uap menghasilkan tenaga yang lebih murah dan lebih efisien.
Pada fase revolusi industri, Richard Arkwright memberi kontribusi dalam penggunaan efficient managerial principles yang berhubungan dengan produksi yang kontinu, koordinasi mesin-mesin, material, orang-orang , capital, factory disiplin dan tanda- tanda pembagian kerja.Adam
Smith juga memberi kontribusi tentang pembagian kerja, dimana
ditunjukkan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi,Perkembangan pemikiran dalam periode waktu hingga 1886 lebih merupakan adm dan manajemen sebagai praktek pengaturan kerjasamauntuk mencapai tujuan, administrasi lebih dikenal sebagai “seni”

Puncak perkembangan organisasi dan manajemen pada fase sejarah adalah permulaan abad 18 melalui karya charles babbage (1792-1871) seorang ahli matemartika di universitas Cambridge inggris. Dalam bukunya “theeconomy of manufacture” menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha pencapaian tujuan dan pentingnya pembagian kerja, pada awalnya buku itu tidak mendapat perhatian tetapi setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiyah di AS yang dipelopori F.W Taylor (1886) buku tersebut mulai diperhatikan dan diselidiki. Lahirnya manajemen ilmiah merupakan fase modern dalam perkembagan administrasi dan merupakan titik awal perkembangan administrasi sebagai ilmu pengetahuan, Pada fase modern pengembangan administrasi dan manajemen mulai menggunakan metode-metode sehingga fase ini meupakan fase perubahan administrasi dan manajemen sebagai prektek dan teknik kerjasama sebagai seni menjadi sebagai ilmu Pelopor pemikiran administrasi dan manajemen sebagai ilmu dengan menggunakan metode-metode ilmiyah adalah F.W Taylor dalam karyanya“shop Management” (1911) dan H.Fayol dalam karyanya “Administration Indutrialle et Generale” Manajemen Umum dan Industri.

DEFENISI ADMINISTRASI MENURUT PARA AHLI

1.Leonard D white (1955: P.1) merumuskan sebaagai "administration is a processcomman to all group effort public or provaate, civil or millitaaary, large scaale orsmaall scall" (administrasi adalah suatu proses yang biasanya terdapat pada semuausaha kelompok baik usaha pemerintah, ataupun swasta, sipil atau militer baiksecara besar-besaran ataupun kecil-kecilaan)

2.H.A.Simon (1961:P.3) "administration can be defined aas the aactivitiesa if groupcooperating to accomplish common goals" (administrasi dapat didefenisikansebagai kegiatan kelompok orang-orang yaang melakukan kerjasama untukmencapai tujuan bersama)

3.Dwoght Waldo (1971:P.20) "administrasi adalah suaatu bentuk daya upaya
manusia yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalaiteit yaang tinggi":

4.The Lianag Gie (1965:P.5) "administrasi adalah segenap prosespenyelenggaraaaan dalam segenap usaha kerjasama sekelompok manusia untukmencapai tujuan tertentu". defenisi ini mendapat perubahan (1972 :P.a37) yatiupeoses penyelenggaraan diganti dengan rangkaian penaataaan. kemudian lebihdisempurnakan (1977:13) yaitu administraasi adalah segenap rangkaian kegiatanterhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalamkerjasama mencapaai tujuan tertentu.

5.S.p siagiaan (1985:P.3) " adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orangmanusia atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas tertentu untuk mencapaitujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Parajudi Atmosudirjo (11975 : P) administrasi adalah pengendalian danpenggerakk dari suatu organisasi sedemikiaan rupa sehingga organisasi itumenjadi hidup dan bergerak menuju ketercapainya segala sesuatu yang telahditetapkan oleh administrator yakni kepala organisasi.

7.Sedangkan ilmu administrasi didefinisikan oleh Guilick sebagai berikut: ”The
science of administration in thus the system of knowledge whereby men mayunderstand relationship, predict result, and influence outcomes in any situationwhere men are organized at work together for a common purpose”.

Albert Lepawsky menunjukkan 6 peranan administrasi dalam kehidupan dan
perkembangan masyarakat:
1.The Universal Importance of Administration
Bahwa administrasi sebagai studi ilmiah yang serius diperlihatkan daridisintegrasi bagi kurangnya abilitas adminstrasi dan efisiensi manajementerutama pada periode Perang dunia II

Fayol katakan, melalui pengetahuan administrasi kita mengerti peranan orang,komando, koordinasi dan control yang jadi dasar untuk tenaga kerja (workman)
Dengan demikian tiap orang membutuhkan Adm sehingga adm adalah suatu
subyek dari kepentingan universal.

2.The stabilizing role of administration in society
Paul pigors menyatakan bahwa fungsi primer administrasi adalah untuk stabilisasi institusi-institusi social.

3.The role administration in social change
Brook adam mengatakan bahwa fungsi pokok administrasi adalah jaminan
stabilitas social dengan sediakan fasilitas bagi perubahan social.

4.The treat of a managerial revolution
James burnham : kualitas esensial dari the emerging society adalah karaktermanajemennya, bahwa dalam kenyataan manajer-manajer mempersiapkanuntuk taken over masyarakan modern.

5.The prospect of a managerial evolution
Charles merriem: bahwa lambat laun akan diberikan atribut posisi manajer
dari suatu masyarakat demokratik.

Ia menyebut organisasi pemerintahan tidak lain merupakan organisasi
manajerial.

6.Adminstration as the key to modern society
Charles A. Besrd : Masyarakat modern adalah masayarakat besar. Setiapusaha masyarakat modern akan mendapatkan ketenangan dibawahadminstrasi.

Pengertian Administrasi

Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu,administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara.

Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam dua kategori.
Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja.
Dan kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik.

Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.

Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkandengan jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti - bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan Casiodorus. Selama abad ke-16 - 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka.

Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri.

Pendekatan Administrasi Negara Modern

Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatan tradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan administrasi negara.

Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih unggul dari pada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus
menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu. Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.

Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapanpun masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif,dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif, sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan tahap administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan, maka tahap kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dalam tahap pertama.

PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI NEGARA

Kekhususan Administrasi Negara

Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negara dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwa administrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan administrasi negara, yaitu
1.Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
2.Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.
3.Administrasi negara mempunyai prioritas.
4.Administrasi negara mempunyai kekecualian.
5.Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.
6.Penampilan administrasi negara sulit diukur.
7.Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara.

Identifikasi Administrasi Negara
1.Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E.
Caiden,dapat ditempuh melalui lima cara berikut:
a. Identifikasi administrasi pemerintahan.
b. Identifikasi organisasi publik.
c. Identifikasi orientasi sikap administrasi.
d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.
e. Identifikasi aspek publik.

2.Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu darike empat indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi publik, sikap administrasi dan proses yang bersifat khusus.

3.Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni : administrasi negara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan secara publik, dalam arahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah publik.

Peranan Administrasi Negara

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat public telah dicakup dalam pengertian administrasi Negara, khususnya dalam mengkaji kebijaksanaan publik.

Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara membantu untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya, di samping memberikan ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi administrasi akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan segala energi socialdan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Dengan demikian, determinasi kebijaksanaan public, baik dalam tahapan formulasi, implementasi, evaluasi, amupun terminasi, selalu dikaitkan dengan aspek produktifitas, kepraktisan, kearifan, ekonomi dan apresiasi terhadap system nilai yang berlaku.

Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara adalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara adalah menjamin adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global

Krisis Identitas

Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam waktu-waktu silam.

Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:
1.Krisis identitas yang dihadapi administrasi negara bertumpu pada tiadanya
kesepakatan tentang administrasi negara sebagai ilmu ataukah bukan.

2.Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua ukuran
berikut:
a. mempunyai paradigma teoritis;
b. mempunyai teori-inti.

3.Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara, yang
terdiri dari
a. Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927);
b. Prinsip-prinsip adiministrasi (1927-1937);
c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang);
d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);
e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)

4.Administrasi negara dapat dipandang sebagas studi multidisipliner yang bersifat
eklektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain
1.Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.

2. Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.

3.Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami individu dalam situasi administrasi.

4.Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi dan kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi administrasi Negara

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik
1.Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena
secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi.

2.Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.

3.Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan
koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah
Kekuasaan dan Pengaruh disetarakan untuk pengertian berkuasa dan berpengaruh.


Biasanya kekuasaan diartikan sebagai kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pikiran dan tingkah laku orang atau kelompok lain, sehingga orang yang dipengaruhi itu mau melakukan sesuatu yg sebetulnya orang itu enggan melakukannya.

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yg mempunyai kekuasaan (Miriam Budiardjo 1984 :35).

Adakalanya, kekuasaan berkaitan dengan pengaruh sehingga disebut sebagai hubungan pengaruh mempengaruhi. Kalau kekuasaan mensyaratkan adanya “keterpaksaan”, sedangkan pengaruh (influence), menurut Miriam Budiardjo, merupakan bentuk lunak dari kekuasaan.

Namun begitu, belum tentu dua orang yang memiliki bidang kuasa yang sama, akan memiliki bidang pengaruh yg sama pula. Sebab pengaruh itu berkaitan dengan “kepribadian” seseorang. Begitu pula, pengaruh tidak selalu berkaitan dengan kekuasaan, sebab ada orang yang tidak mempunyai kekuasaan (kedudukan formal) tetapi mempunyai pengaruh.

Jadi kekuasaan merupakan hasil dari suatu hubungan, antara seorang atau sekelompok orang yang satu terhadap yg lainnya.

Robert D. Putnam, menambahkan bahwa kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi proses pembuatan keputusan kolektif.
Dalam studi politik, lebih penting mengkaji kekuasaan dan pengaruh seseorang atas kebijakan pemerintah, bukan atas perilaku orang lain semata.

Mengapa si A mampu mempengaruhi si B? Pasti ada sesuatu yg dimiliki oleh si A sehingga mampu mempengaruhi perilaku si B. Misalnya: uang, makanan, kekuatan fisik, informasi penting, senjata, persahabatan, dukungan suara dalam pemilu, kedudukan dalam masyarakat, hak membuat peraturan, ilmu, dsb.
“Sesuatu” yg dimiliki si A itulah yang disebut dengan SUMBER DAYA POLITIK.
Jadi si A mampu mempengaruhi si B, karena si A mempunyai sumberdaya politik yang tidak dipunyai oleh si B.

Distribusi SUMBERDAYA POLITIK dalam masyarakat tidaklah merata, karena itu ada orang yang mampu mempengaruhi dan berkuasa, dan orang yang harus puas untuk selalu dikuasai.

Jadi kita bisa melihat luas sempitnya kekuasaan yang dimiliki dalam masyarakat tergantung kepada seberapa BANYAK (Kuantitas) Sumberdaya politik yg dimiliki dan luas wilayah kekuasaanya.

Wilayah Pengaruh dan Bidang Pengaruh
Wilayah pengaruh aktor politik A terdiri dari wilayah pengaruh dari aktor-2 lain yang dipengaruhi atau dikuasai oleh si A.
Bidang pengaruh aktor politik A adalah bidang kegiatan di mana si A mempengaruhi aktor-2 lain itu.

Dalam ilmu politik, pengaruh dan kekuasaan bisa diukur dengan melihat Wilayah Pengaruh dan Bidang Pengaruh yang dikuasai oleh si aktor.
Misalnya seorang ulama punya bidang pengaruh dalam soal keagamaan saja, sedangkan bidang ekonomi tidak.

Kadang dijumpai aktor yang berpengaruh dalam bidang pendidikan, agama, ekonomi, dan kebudayaan sekaligus. Jadi wilayah pengaruhnya adalah lebih luas.

Mengapa distribusi pengaruh selalu tidak merata? Menurut Robert A. Dahl ada 3 faktor:
Perbedaan dalam distribusi sumber-2 daya politik; yaitu sarana yang bisa dipakai aktor politik untuk mempengaruhi aktor lain, misalnya kekuatan fisik, harta kekayaan, kepandaian, status sosial, dsb.

Perbedaan dalam kecakapan dan efisiensi seseorang dalam memanfaatkan sumber-2 daya politiknya; karena ada perbedaan bakat, kesempatan, dan motivasi untuk menggunakan kecakapan politik.
Perbedaan dalam banyaknya sumberdaya politik yang dipakai seseorang untuk mencapai tujuan-2 politiknya. Misalnya si A gunakan kekayaanya untuk menjadi Kepala Daerah, sedangkan si B untuk meraih sukses jadi PNS, dan si C utk meraih sukses dalam bidang bisnis.

Gambaran hubungan sebab akibat:


Bagaimana mengetahui secara empirik “siapa yg berkuasa/berpengaruh”?

Ada 3 pendekatan yang bisa digunakan:
Pendekatan posisional; misalnya siapa yg menduduki posisi kekuasaan atau jabatan resmi di daerah tersebut? Jadi orang yang punya jabatan resmi di pemerintahan dianggap punya pengaruh dan kekuasaan.

Pendekatan reputasional; dengan wawancara snowball untuk mengetahui siapa diantara mereka yang paling berpengaruh. Jadi reputasinya di tengah masyarakat hanya masyarakat yg menilai bahwa ia berpengaruh.

Pendekatan pembuatan keputusan; dengan pertanyaan “siapa yang sebenarnya membuat keputusan dalam masyarakat?” siapa yang berpengaruh terhadap keputusan tersebut? Dsb.
Pengertian


Ideologi dapat dimengerti sebagai suatu belief system, pedoman atau petunjuk hidup dan rumusan cita-cita atau nilai-nilai (J.Sudjati Djiwandoro: 12)

Pengertian

Disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa yang dimaksud dengan ideology adalah suatu cara berpikir seseorang, suatu paham, suatu teori dan tujuan yang terpadu yang merupakan program sosial politik. Atau suatu konsep berpikir yang tersistem yang dijadikan sebagai asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.(Kamus Besar BI:Depdikbud).

Unsur-Unsur Pokok Ideologi

Dilihat dari pemahaman terhadap pengertian ideologi seperti di atas, bahwa secara umum ideologi dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh, dan sistematis yang meliputi bidang politik sosial budaya dan keagamaan (Soemargono :8)

Unsur-Unsur Pokok Ideologi

Ideologi Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri antara lain : mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan, mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara dikembangkan dan dilestarikan kepada generasi berikutnya (Notonagoro:1975:2).

Ideologi Terbuka

Yang dimaksud dengan Ideologi terbuka adalah suatu ideology yang tumbuh dan dikembangkan dari dan atas dasar nilai-nilai yang memang hidup, diterima dan dihayati dalam masyarakat luas. Ideologi seperti ini tidak dikembangkan oleh seseorang atau sekelompok orang atau klik, tetapi digali dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat itu sendiri. Ideologi ini tidak menghendaki penerapan secara paksa dan memang tidak memerlukan pemaksaan. Ideologi terbuka digali dari nilai-nilai yang hidup dan dihayati dalam masyarakat tidak berarti bahwa nilai-nilai itu harus bersifat khas atau khusus yang semata-mata milik dan monopoli masyarakat tertentu saja, melainkan nilai-nilai itu bersifat universal.

Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang. Ideologi tertutup menghendaki adanya pemaksaan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan pemikiran dan nilai-nilai kebenaran yang telah mereka rumuskan dalam suatu ideologinya. Kelompok ini ingin mengubah masyarakat dan cara hidup rakyat menurut pemikiran mereka yang terkandung di dalam ideologinya. Dan ideology ini diberi nilai operasional secara langsung. Ideologi itu menjadi tolok ukur untuk menilai sikap, cara berpikir dan tindak tanduk atau tingkah laku seseorang.

Ideologi Tertutup

Contoh ideology tertutup adalah Komunisme atau Marxisme-Leninisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan diperkaya oleh Lenin dan pemimpin-pemimpin komunis lainnya.Teori tentang komunisme tidak berakar pada nilai-niai yang hidup dan dihayati kaum buruh yang hendak diperjuangkannya.Bahkan lebih serius lagi bahwa Marx telah mengklaim kebenaran mutlak pada teori-teorinya yang diakuinya sebagai sosialisme ilmiah. Klaim ini yang melandasi pemaksaan penerapan teorinya dengan meniadakan toleransi terhadap pemikiran lain maupun kelompok (kelas) lain di luar kelas proletar. Bertentangan sekali dengan ideology terbuka yang justru tumbuh dan berkembangnya dari dan atas dasar nilai-nilai yang memang hidup, diterima dan dihayati oleh masyarakat.