} Keabsahan Data merupakan
standar kebenaran suatu data hasil
penelitian
} Lebih menekankan pada data/
informasi daripada sikap dan jumlah orang.
KRITERIA
KEABSAHAN DATA KUALITATIF
} Keabsahan Data Kualitatif harus
memenuhi 4 kriteria:
◦
Derajat Kepercayaan (credibility)
◦
Keteralihan (transferability)
◦
Kebergantungan (dependability), dan
◦
Kepastian (confirmability).
CREDIBILITY
(Derajat Keterpercayaan)
(Derajat Keterpercayaan)
} Kriteria ini berfungsi melakukan
inkuiri sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai
menunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan.
} Dengan jalan pembuktian oleh
peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti
Transferability
(keteralihan)
(keteralihan)
} Keteralihan ini tergantung pada
kesamaan antara konteks ‘pengirim’ dan ‘penerima’
} Peneliti harus mengumpulkan kejadian
empiris tentang kesamaan konteks itu.
} Perlu ada ‘penelitian kecil’ untuk
memastikan usaha verifikasi tersebut.
} Bila pemakai melihat ada yang cocok
dalam situasi yang sama, maka masih perlu penyesuaian dan dapat diduga bahwa
tidak ada situasi yang sama jika masih diperlukan menurut keadaan masing-masing
Dependability
(Kebergantungan)
(Kebergantungan)
} Sebagai substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif
} Kelemahan: sulit mencari kondisi
yang benar-benar sama!
} Instrumen utama (manusia) rentan thd
ketidakpercayaan (mis: letih, malas, lupa, dll)
Confirmability
(kepastian)
(kepastian)
} Sebagai substitusi istilah objektivitas.
} “Objektif” dalam penelitian
kualitatif tidak tergantung pada banyaknya jumlah subjek yang menyatakan,
tetapi pada kualitas data/ informasi yang dikemukakan oleh subjek penelitian
(informan)
} Jadi, tidak tergantung pada
“orangnya”, tetapi “datanya”.
} Karena itu data yang dikumpulkan
harus dapat dijamin keandalannya!
TEKNIK
PEMERIKSAAN DATA
} Dalam penelitian Kualitatif ke-empat
uji keabsahan data tersebut harus dilaksanakan semua.
} Teknik Untuk Menguji Keabsahan Data:
} Keterpercayaan data:
1.
Perpanjangan
waktu penelitian (keikutsertaan)
2.
Ketekunan
pengamatan
3.
Triangulasi
4.
Pengecekan
sejawat
5.
Kecukupan
referensial
6.
Kajian
kasus negatif
7.
Pengecekan
anggota (member check)
} Keteralihan:
1.
Uraian
secara rinci
} Kebergantungan:
1.
Audit
kebergantungan
} Kepastian:
1.
Audit
kepastian
Perpanjangan
Waktu Penelitian
} Keikutsertaan Peneliti sangat
menentukan proses dan validitas data
} Karena itu perlu waktu yang cukup
untuk mendapatkan data yang memadai
} Perpanjangan waktu dapat
meningkatkan keterpercayaan, terutama untuk:
1. Mempelajari budaya masy lebih matang
2. Menghilangkan distorsi data dari
subjek penelitian
3. Membangun kepercayaan subjek
penelitian
Ketekunan
Pengamatan
} Untuk menemukan ciri-2 dan unsur-2
dalam situasi yang relevan dng persoalan dan dapat memusatkan diri (focusing)
pada hal tersebut secara rinci
} Melakukan uraian dan penelaahan data
secara rinci/ mendalam
} Peneliti harus melakukan pengamatan
dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang
menonjol
} Menelaah secara rinci sampai pada
suatu titik seluruh faktor dapat dipahami secara ‘biasa’.
} Peneliti perlu menguraikan secara
rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci
tersebut dapat dilakukan.
} Ketekunan ini sulit dilakukan jika mendapatkan
tekanan dari sponsor, tidak memahami situasi, berpura-pura, tidak fokus dan
sebagainya.
Triangulasi
} Triangulasi à pemanfaatan sesuatu yang lain di
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding.
} Teknik triangulasi:
◦
Triangulasi
Sumber
◦
Triangulasi
Metode
◦
Triangulasi
Penyidik
◦
Triangulasi
Teori
Triangulasi
Sumber
} Membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda
} Mis:
◦
Membandingkan
data wawancara dng observasi
◦
Membandingkan
perkataan di muka umum dan pribadi
◦
Membandingkan
hasil wawancara dengan dokumen.
Triangulasi
Metode
} Pengecekan penemuan hasil penelitian
dari beberapa teknik pengumpulan data
} Mengecek beberapa sumber dengan
metode yang sama
Triangulasi
Penyidik
} Menggunakan peneliti lainnya untuk
mengecek data hasil penelitian
} Umumnya untuk penelitian tim
} Membandingkan hasil pekerjaan
peneliti dan peneliti lainnya
Triangulasi
Teori
} Fakta terkadang tidak dapat
dijelaskan dengan satu teori saja
} Melakukan penjelasan banding (rival
explanation)
} Hasil penelitian dibandingkan dengan
teori yang ada (sesuai atau tidak)
Pemeriksaan
Sejawat
} Mengekpos hasil penelitian sementara
dalam diskusi analitis dengan rekan-rekan sejawat
} Rekan Sejawat hendaknya memahami
masalah penelitian, metode penelitian dan mempunyai pemahaman teoritik yang
baik untuk berfungsi sebagai ‘pengkritik yang tajam’
} Manfaat:
◦
Mempertahankan
kejujuran dan terbuka
◦
Untuk
menjajaki kemungkinan rekomendasi yang muncul
◦
Menghilangkan
emosi dan egoisme peneliti
Analisis
Kasus Negatif
} Kasus-2 yang tidak sesuai dengan
pola dapat dijadikan pembanding dan pelengkap hasil penelitian.
} Untuk menghasilkan pemikiran
alternatif
Kecukupan
Referensial
} Melengkapi alat-alat penunjang
penelitian
} Mengumpulkan secara lengkap catatan
dan rekaman selama proses penelitian
Pengecekan
Anggota
} Mengecek anggota (orang) yang
terlibat dalam proses pengumpulan data
} Pengecekan dalam hal: data,
kategori, penafsiran, kesimpulan
Uraian Rinci
(thick description)
} Peneliti harus mengetahui konteks
pengirim dan penerima
} Peneliti bertanggung jawab
menyediakan informasi yang cukup
} Uraian penelitian dilakukan secermat
mungkin yang menggambarkan konteks penelitian dilakukan
} Uraian perlu mengungkap berbagai hal
yang dibutuhkan pembaca untuk memahami penemuan peneliti.
} Perlu melakukan penelitian sederhana
pada konteks penerima
Audit
Kebergantungan dan kepastian
} Pemeriksaan atas proses dan hasil
penelitian
} Harus dilengkapi dengan catatan-catatan
pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil studi
} Bahan-bahan yang perlu disiapkan
untuk diaudit:
◦
Data
Mentah
◦
Data
yang telah direduksi dan hasil kajian
◦
Catatan
Proses Penelitian
◦
Catatan
lain yang berkaitan dengan penelitian
◦
Informasi
mengenai instrumen Penelitian
} Audit dilakukan oleh Pembimbing
(Skripsi)
} Tahapan Audit :
◦
Pra
entri
◦
Penetapan
yang diaudit
◦
Kesepakatan
formal
◦
Penentuan
Keabsahan data
} Hasil Audit:
◦
Lanjutkan
Penelitian s/d hasil
◦
Lanjutkan
dengan Perbaikan
◦
Hentikan
sama sekali
Audit
kebergantungan
} Memastikan peneliti menggunakan
metodologi yang tepat
} Memastikan proses pengumpulan data
secara lengkap
} Memastikan proses dan hasil analisis
atas data yang ada
} Memastikan ’objektivitas’
peneliti
} Memeriksa kasus negatif, jika ada.
Auditing
Kepastian
} Auditor melakukan hal-hal sebagai
berikut:
◦
Memastikan
apakah hasil penelitian benar-benar berasal dari data yang ada.
◦
Menelusuri
jejak audit data mentah
◦
Menguji
kelogisan hasil penelitian
◦
Menilai
derajat ketelitian
◦
Memeriksa
peneliti dalam melaksanakan pemeriksaan data
} Audit dilakukan oleh Pembimbing
(Skripsi)