Koori Nagawa Network. Powered by Blogger.

Koori Nagawa Network



SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pertemuan
Pokok-Pokok Bahasan
I.
Pendahuluan / Pengenalam Mata Kuliah
Pengertian kebijakan pubik
Memahami kebijakan publik
II.
Kebijakan publik dari klasik hingga kontemporer
Proses perumusan kebijakan
III.
Perumusan masalah kebijakan
Bentuk-bentuk argument kebijakan
IV.
Ujian Tengah Semester (UTS)
V.
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan di Indonesia
VI
Peran kepemimpinan dalam kebijakan publik
Tipe-tipe model kebijakan
VII.
Rekomendasi kebijakan
Implementasi kebijakan
Penyerahan Tugas/Evaluasi kegiatan perkuliahan
VIII
Ujian Akhir Semester (UAS)

Literature Rujukan :
1.      Riant Nugroho, Public Policy, 2009, Penerbit PT Elex MediaKomputindo, Jakarta.
2.      AG. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi, 2009, Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta.
3.      William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, 2003, Penerbit Gajah Mada University Press.
4.      Riant Nugroho D. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang, 2006. Penerbit PT Gramedia Jakarta.
5.      Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, 2008 Penerbit CV. Alvabeta Bandung.
6.      Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis, 2009, Penerbit Gaya Media Yogyakarta.


SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pertem
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
I.

Pendahuluan/Pengenalan Mata Kuliah
1. Administrasi Publik
2. Arti Penting Studi Kebijakan

Riant Nugroho, Public Policy
Pengertian Kebijakan Publik
Beberapa pengertian, defenisi tentang kebijakan publik.
Riant Nugroho, Kebijakan Publik Untuk Negara Berkembang Bab I
Memahami kebijakan publik
1. Pembuatan kebijakan merupakan tugas pemerintah
2. Makna kebijakan publik
3. Bentuk kebijakan publik
4. Tujuan kebijakan publik
Riant Nugroho, Kebijakan Publik utk negara berkembang
II.

Kebijakan publik dari klasik hingga kontemporer
1. Model formulasi kebijakan Ripley dan David Easton
2. Model implementasi kebijakan George C
3. Model Van Meter
4. Model kebijakan antar pemerintah

Dwiyanto Indiahono, Kebijakan publik, Bab II.
Proses pembuatan kebijakan
1. Kebijakan sebagai proses, perumusan masalah.
2. Peramalan
3. Rekomendasi
4. Evaluasi
Riant Nugroho, Public Policy. William N Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik
III.

Perumusan masalah kebijakan
1. Isu/Masalah publik
2. Barang publik/swasta
3. Sifat masalah publik
4. Perumusan masalah
AG. Subarsono. Analisis Kebijakan Publik, Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik Bab III
Bentuk-bentuk argument kebijakan
1. Struktur argument kebijakan
2. Macam-macam argument kebijakan:
-       Argumen dari otoritas
-       Argumen dari sampel
-       Argumen dari metode
-       Argumen dari etika, dll

William N Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Hal 143.
IV.

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

V.
Analisis kebijakan
1. Dimensi analisis kebijakan
2. Perlunya analisis kebijakan

Riant Nugroho, Public Policy. William N Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik

Analisis kebijakan di Indonesia
1.     Agenda tertinggal
2.     Kebutuhan strategis

Riant Nugroho. Bab 16.
VI.

Peran kepemimpinan di Indonesia
1.     Pergeseran peradaban
2.     Karakter kepemimpinan
3.     Peran pemimpin

Riant Nugroho. Public Policy. Bab 27.
Tipe-tipe model kebijakan dan model perumusan kebijakan
1.     Model kelembagaan, proses, kelompok, model sistem.
2.     Model diskriptif, normatif.
3.     Model verbal
4.     Model simbolis
5.     Model prosedural
Riant Nugroho. Kebijakan publik untuk negara-negara berkembang, Bab 3, William N Dunn, Pengantar analisis kebijakan publik, Hal 233
VII.
Rekomendasi kebijakan
1. Model rekomendasi kebijakan
2. Model perbandingan
3. Model may
4. Model pro dan kontra

AG. Subarsono, Anilisis kebijakan publik, Bab V
Implementasi kebijakan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Teori George C Edwards III
3.  Teori Merilee. S
4. Teori Donald S Van Meter
AG. Subarsono, Anilisis kebijakan publik, Bab VI
Penyerahan Tugas/Evaluasi kegiatan perkuliahan
Evaluasi seluruh materi perkuliahan/Pendalaman materi/diskusi terbatas
Semua Literatur Rujukan
VIII.

UJIAN AKHIR SMESTER (UAS).


Catatan Materi bahasan sewaktu-waktu dapat dirubah sesuai dengan situasi dan kondisi proses perkuliahan.

Literature Rujukan :
7.      Riant Nugroho, Public Policy, 2009, Penerbit PT Elex MediaKomputindo, Jakarta.
8.      AG. Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi, 2009, Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta.
9.      William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, 2003, Penerbit Gajah Mada University Press.
10.    Riant Nugroho D. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang, 2006. Penerbit PT Gramedia Jakarta.
11.    Edi Suharto, Analisis Kebijakan Publik, 2008 Penerbit CV. Alvabeta Bandung.
12.    Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Policy Analysis, 2009, Penerbit Gaya Media Yogyakarta.



Tik:
          Menjelaskan beragam sumber data kualitatif
          Menjelaskan teknik sampling kualitatif
          Menjelaskan beragam teknik pengumpulan data kualitatif

Dasar pengumpulan data
          Penguasaan masalah/ materi penelitian
          Ketepatan fokus (sesuai masalah)
          Penguasaan teknik pengumpulan data

Kelenturan dalam pengumpulan data kualitatif
          Penelitian tidak dikerangkeng oleh hipotesis dan teori
          Peneliti berfikir secara lentur dan terbuka
          Bertindak dinamis
          Data sbg modal dasar bagi pemahaman (understanding)
          Data diorientasikan untuk membentuk teori

Data yang dikumpulkan
          Data kuantitatif (kuantitas)
          Data kualitatif (kualitas)
          Penelitian kualitatif fokus pada kualitas (makna fenomena)
          Data kuantitatif (jika perlu) untuk mendukung analisis kualitatif untuk mendapatkan kemantapan dalam kesimpulan akhirnya
          Data kuantitatif (jika ada) tidak bersifat pembuktian dari prediksi

Sumber data
          Ketepatan memilih dan menentukan sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperole
          Data à hal-hal yang ditemukan dilapangan sesuai dengan masalh penelitian
          Informasi à data yang telah diolah dan memberikan makna

Sumber data kualitatif, yakni:
          Informan (narasumber)
          Peristiwa atau aktivitas
          Tempat atau lokasi
          Benda
          Dokumen (arsip)
A.  
            Informan
Informan à adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan arah dan seleranya dalam menyajikan informasi
Responden à orang yang memberikan tanggapan (respon) sesuai yang ditanyakan peneliti
          Peran peneliti untuk menangkap informasi dari informan sangat menentukan kualitas hasil penelitiannya
          Peneliti harus paham terhadap karakter individu dari informan, dengan menyelidiki:
          Ltr blkng pendidikan
          Pengalaman hidup
          Posisi dalam masyarakat
          Dll

Jenis informan
          Informan awal
          Informan kunci (key informan)
          Ditemukan setelah peneliti mengumpulkan data awal dan data dari informan bersangkutan menjadi data kunci/ utama


Penentuan informan
          Teknik:
          Purpossive sampling
          Snowball sampling
          
        Tujuan:
          Kekhasan atau kerepresentatifan dari latar, individu atau aktivitas
          Dalam rangka memperhatikan heterogenitas dalam populasi
          Untuk mengkaji kasus-kasus yang kritis terhadap (yang mementahkan) teori-teori yang ada, yakni yang menjadi landasan di awal penelitian maupun yang berkembang dalam proses penelitian
          Mencari perbandingan-perbandingan untuk mencerahkan alasan-alasan perbedaan latar, kejadian atau individu
B.     
           Peristiwa/ aktivitas
  • Disengaja atau tidak
  • Rutin (berulang) atau sekali saja
  • Formal atau informal
  • Terbuka atau tertutup

          

        Dengan mengamati peristiwa yang terjadi, peneliti akan mendapatkan data lebih dari yang diharapkan
          Peristiwa dapat menunjukkan sikap atau perilaku seseorang yang selama ini tersembunyi/ tidak dapat ditangkap melalui wawancara

Peristiwa langsung dan tidak langsung
          Peristiwa langsung à peneliti mengamati saat terjadinya peristiwa
          Peristiwa tidak langsungà peneliti mengamati lewat media atau cara lain (cerita, dokumen, gambar)
          Ex:
                peneliti mengamati peristiwa kekerasan di ipdn melalui rekaman televisi
C.       
        Tempat atau lokasi
Merupakan sasaran penelitian
Data mengenai lokasi dapat memberikan arahan peneliti dalam mengumpulkan dan melakukan analisis data
a.        Ex:
                                                               i.      Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di desa x akan mempengaruhi mutu pendidikan (penelitian mutu pendidikan)
                                                              ii.      Tempat tinggal akan berdampak pada kualitas kesehatan (penelitian kualitas kesehatan)

D.      
        Benda atau hasil rekaman
Lebih banyak digunakan dalam penelitian bidang antropologi, arkheologi dsb.
Dlm bidang sosial (adm negara) benda dapat saja menunjukkan kondisi sesuatu (mis: seberapa sering ia digunakan)
Rekaman yang dimaksud sudah ada sebelumnya
E.       
        Dokumen/ arsip
Bahan tertulis yang berkaitan dengan masalah penelitian
Bahan tertulis formal à arsip
Peneliti harus dapat menggali makna dokumen, tidak sekedar menulis kembali
Keaslian dokumen perlu diteliti

Proses mengumpulkan data
1.       Memasuki lapangan (getting in)
2.       Berada di lapangan ( getting a long)
3.       Mengumpulkan data ( loging in data)

A.       Memasuki lapangan penelitian ( getting in)
Menentukan lokasi
Mengadakan kontak dengan calon informan
Bersikap luwes dan mengutamakan pendekatan pribadi
Adagium: “no entry, no research”

Lokasi ditentukan dengan mempertimbangkan 3 hal (unsur):
  • 1.     Adanya pelaku
  • 2.     Terjadinya kegiatan
  • 3.     Keragaman tempat


Teknis memasuki lapangan
  •           Meminta izin pihak berwenang
  •           Melakukan perkenalan dengan subjek penelitian dan menciptakan kepercayaan
  •           Menentukan janji untuk bertemu (dalam hal wawancara)
  •           Memperhatikan kondisi kejiwaan subjek
  •           Menentukan informan awal
  •           Memberitahukan tujuan penelitian secara terbuka
  •           Mengidentifikasi pihak yang berpotensi menghambat penelitian

B.       Berada di lapangan (getting a long)
  • Mengidentifikasi berbagai sumber data
  • Mencari informan kunci (key informan)
  •           Menjaga sikap ilmiah

                                                                              Menjaga relasi pribadi/ menjaga perasaan informan/ keakraban dan kekeluargaan

C.       Mengumpulkan data (logging in data)
Data dikumpulkan sesuai dengan fokus penelitian
Menetapkan key informan
                                              Menggunakan metode yang tepat:
          Wawancara mendalam (indept interview)
          Observasi
          Dokumentasi
          Kuesioner

1.       Wawancara mendalam (indepth interview)
Pengertian:
Percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu
Dilakukan oleh 2 pihak (interviewer dan interviewee)
Interviewer à mengajukan pertanyaan
Interviewee à memberikan jawaban/ komentar tujuan:
Mengkontruksi orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,perasaan, dll
Merekontruksi kebulatan masa lalu
Memproyeksikan kebulatan masa datang
          Memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari sumber lain (triangulasi sumber)
          Memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti lain
          
                                        Teknik wawancara
          Dilakukan dalam suasana santai
          Menggunakan panduan wawancara (bukan daftar pertanyaan)
          Menggunakan berbagai perlengkapan (recorder, field note, camera)

2.       Pengamatan (observation)
Adalah proses pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan melalui panca indera (langsung maupun tidak) sehingga peneliti memperoleh keyakinan  atas data yang didapat melalui kenyataan yang ada

Peneliti melakukan deskripsi secara sistematis tentang kejadian yang diamati dalam setting sosial
Pengamatan (observasi) dilakukan sesuai dengan kondisi atau kejadian-kejadian yang berkembang di lapangan
          
                                        Alasan observasi
          Pengalaman adalah guru terbaik
          Meyakinkan peneliti, karena melihat/ mendengar/ merasakan sendiri
          Dapat mencatat situasi sosial lebih detail
          Menghindari bias thd data
          Mampu memahami situasi yang rumit
          Teknik lain tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal
          Menghindari bias thd data
          Mampu memahami situasi yang rumit
          Teknik lain tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal

3.       Dokumentasi
Pengumpulan data dalam dokumen yang relevan dengan masalah penelitian
Dokumen berupa laporan resmi dari instansi
Catatan pribadi dari subjek penelitian terkait dengan masalah penelitian

Instrumen penelitian
          Peneliti sendiri à melalui panca indera
          Perangkat penunjang:
          Alat perekam (recorder)
          Kamera
          Alat tulis (buku, pensil, penghapus, dsb)
          Lembar pengamatan
          Panduan wawancara