Koori Nagawa Network. Powered by Blogger.

Kekuasaan Politik (POLITICAL POWER)

By |

Oleh: Eko Budi Sulistio, M.AP

Kekuasaan (Power)

Apakah Kekuasaan itu?

Kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).

Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

Pertanyaan-2 pokok Tentang Kekuasaan:
Apa yg dimaksud dengan kekuasaan atau pengaruh? Apa maknanya kalau disebut si A berpengaruh kuat atau berkuasa?
Mengapa ia bisa berkuasa? Faktor-2 apa yg mendukungnya sehingga memperoleh kekuasaan?
Bagaimana kita mengetahui bahwa ia berkuasa? Bagaimana mengukur kekuasaan?
Bagaimana menggambarkan distribusi kekuasaan?
Mengapa ada ketimpangan dalam distribusi kekuasaan? Mengapa ada yg memiliki kekuasaan jauh lebih besar dari yg lain?
Apa yg dimaksud dengan keabsahan atau legitimasi? Mengapa legitimasi diperlukan?
Dari mana datangnya legitimasi? Bagaimana cara memperoleh legitimasi?

Kekuasaan dan Pengaruh (Power and Influence)

Adakalanya kekuasaan berkaitan dengan pengaruh sehingga disebut sebagai hubungan pengaruh mempengaruhi.
Kalau kekuasaan mensyaratkan adanya “keterpaksaan”, sedangkan pengaruh (influence), merupakan bentuk lunak dari kekuasaan.
Namun begitu, belum tentu dua orang yg memiliki bidang kuasa yang sama, akan memiliki bidang pengaruh yg sama pula. Sebab pengaruh itu berkaitan dengan “kepribadian” seseorang. Begitu pula, pengaruh tidak selalu berkaitan dengan kekuasaan, sebab ada org yg tidak mempunyai kekuasaan (kedudukan formal) tetapi mempunyai pengaruh.

Jadi kekuasaan merupakan hasil dari suatu hubungan, antara seorang atau sekelompok orang yang satu terhadap yg lainnya.
Robert D. Putnam, menambahkan bahwa kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi proses pembuatan keputusan kolektif.

Perspektif Memahami Kekuasaan

Perspektif Positif:
Kekuasaan merupakan Kemampuan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada individu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat mempengaruhi dan merubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental.

Perspektif Negatif:
Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan, egois, serta apatis dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang diinginkan dengan cara paksaan atau tekanan baik secara fisik maupun mental.

Biasanya pemegang kekuasaan yang bersifat negatif ini tidak memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,(mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan )
Biasanya hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan

Para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya.

Kekuasaan Politik (Political Power)

Kekuasaan politik dengan demikian adalah kemampuan untuk membuat masyarakat dan negara membuat keputusan yang tanpa kehadiran kekuasaan tersebut tidak akan dibuat oleh mereka
Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu partai politik bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan negara yang relevan misalnya membuat aturan yang melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara maka mereka mempunyai kekuasaan politik.

Kewenangan (Authority)

Kewenangan adalah kemampuan untuk membuat orang lain melakukan suatu hal dengan dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu kuasa.

Contoh:
Seorang polisi yang bisa menghentian mobil di jalan tidak berarti dia memiliki kekuasaan tetapi dia memiliki kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas, sehingga bila seorang pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai dengan mandat peraturan yang ia jalankan maka dia telah menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan sanksi

Hubungan Kekuasaan Politik dan Kewenangan

kekuasaan politik, tidak berdasar dari UU tetapi harus dilakukan dalam kerangka hukum yang berlaku sehingga bisa tetap menjadi penggunaan kekuasaan yang konstitusional

Sumber Daya Politik (Political resource)

SDP adalah sumber-sumber yang dapat menghasilkan/ mengakibatkan munculnya kekuasaan politik.
Sumber-sumber itu adalah:
Uang,
Makanan,
Kekuatan Fisik,
Informasi Penting,
Senjata,
Persahabatan,
Dukungan Suara Dlm Pemilu,
Kedudukan Dlm Masy.,
Hak Membuat Peraturan,
Ilmu, Dsb.

Distribusi Sumber Daya Politik

Distribusi SDP di masyarakat tidaklah merata
Ada yang memiliki banyak SDP dan tidak sedikit yang memiliki sedikit SDP
Biasanya yang memiliki SDP lebih besar akan menjadi penguasa kelompok masyarakat yang kecil/ sedikit SDPnya.

Mengapa distribusi pengaruh selalu tidak merata?
Menurut Robert A. Dahl ada 3 faktor:
Perbedaan dalam distribusi sumber-2 daya politik; yaitu sarana yg bisa dipakai aktor politik utk mempengaruhi aktor lain, misalnya kekuatan fisik, harta kekayaan, kepandaian, status sosial, dlsb.

Perbedaan dalam kecakapan dan efisiensi seseorang dalam memanfaatkan sumber-2 daya politiknya; karena ada perbedaan bakat, kesempatan, dan motivasi utk menggunakan kecakapan politik.
Perbedaan dalam banyaknya sumberdaya politik yang dipakai seseorang untuk mencapai tujuan-2 politiknya. Misalnya si A gunakan kekayaanya utk menjadi Kepala Daerah, sedangkan si B untuk meraih sukses jadi PNS, dan si C utk meraih sukses dalam bidang bisnis.

Wilayah dan Bidang Pengaruh

Wilayah pengaruh aktor politik A terdiri dari wilayah pengaruh dari aktor-2 lain yg dipengaruhi atau dikuasai oleh si A.
Bidang pengaruh aktor politik A adalah bidang kegiatan di mana si A mempengaruhi aktor-2 lain itu.
Dalam ilmu politik, pengaruh dan kekuasaan bisa diukur dengan melihat Wilayah Pengaruh dan Bidang Pengaruh yang dikuasai oleh si aktor.
Misalnya seorang ulama punya bidang pengaruh dalam soal keagamaan saja, sedangkan bidang ekonomi tidak.
Kadang dijumpai aktor yang berpengaruh dalam bidang pendidikan, agama, ekonomi, dan kebudayaan sekaligus. Jadi wilayah pengaruhnya adalah lebih luas.

Bgm mengetahui secara empirik “siapa yg berkuasa/berpengaruh”?
Ada 3 pendekatan yg bisa digunakan:
Pendekatan posisional; misalnya siapa yg menduduki posisi kekuasaan atau jabatan resmi di daerah tsb? Jadi org yg punya jabatan resmi di pemerintahan dianggap punya pengaruh dan kekuasaan.
Pendekatan reputasional; dg wawancara snowball untuk mengetahui siapa diantara mereka yg paling berpengaruh. Jadi reputasinya di tengah masy hanya masyarakat yg menilai bhw ia berpengaruh.
Pendekatan pembuatan keputusan; dengan pertanyaan “siapa yang sebenarnya membuat keputusan dalam masyarakat?” siapa yg berpengaruh terhadap keputusan tsb? Dsb.

Cara-cara Menjalankan Kekuasaan Politik

Influence atau pengaruh, yaitu bagimana seseorang mampu mempengaruhi agar orang lain berubah secara sukarela.
Persuasi yaitu cara meyakinkan orang dengan memberikan argumentasi
Manipulasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain namun yang dipengaurhi tidak menyadari
Coersion adalah ancaman atau paksaan agar orang lain sesuai dengan kehendak yang punya kekuasaan
Force yaitu tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan. Ini biasanya dilengkapi dengan sejata, sehingga orang lain mengalami ketakutan

Kredo Kekuasaan
Power tends to Corrupt, Absolute Power Corrupt Absolutely (Lord Acton)
Newer Post Older Post Home